chapter 45

335 53 211
                                    

Sebelum membaca, mungkin ada baiknya buat sedikit baca chapter sebelumnya biar ingat alur cerita ini lagi. Selamat membaca!

45:
lady drummond

"Bakar tempat ini hingga ke tanah." Lady Drummond memberikan perintah, dia menyarungkan tangannya kembali dengan sarung tangan berkuda berbahan kulit rusa sementara Sir Ivarn bergerak gesit melaksanakan perintah tanpa mengucapkan sepatah kata.

Kedua lututku menyentuh tanah, mataku terpaku menatap gundukan di hadapan, Ygnora terkubur di dalamnya. Beberapa waktu lalu aku harus mengingat wajahnya untuk yang terakhir kali; wajah yang pucat tidak bernyawa, wajah yang tidak bersalah. Aku ingin sekali menangis, tapi tidak ada setetes air mata yang keluar. Dahiku mengernyit dalam dan mataku tertutup rapat, aku menyentuh tanah dan mulai meremas gundukan tanahnya, batinku berteriak namun mulutku tetap terkunci rapat.

Api mulai berkobar, menyala besar-besaran membakar habis rumah terkutuk itu bersama pemiliknya di dalam sana. Aku berharap dapat mengulang waktu, membiarkan Kayl tetap hidup dengan tubuh terikat di sebatang kayu sementara Sir Ivarn mulai menyalakan api. Mendengarkan Kayl berteriak-teriak diterkam api mungkin dapat menyembuhkan perasaan bersalah di dalam dada yang menganga lebar. Tapi itu tidak akan pernah terjadi. Malahan yang terdengar adalah gonggongan serta lolongan anjing-anjing yang berasal dari belakang rumah, itu hanya membuat Lady Drummond berdecak.

"Bunuh anjing-anjing itu. Suaranya bisa saja menarik perhatian orang yang melintas," katanya. Sir Ivarn sekali lagi hanya mengangguk melaksanakan perintah untuk membunuh anjing-anjing yang mengejarku dan Foley saat itu.

Foley...

Tanganku terkepal kencang. Dadaku terasa nyeri untuk sekali lagi dengan fakta bahwa aku tidak menemukan jasad Foley di rumah ini. Kayl mungkin membunuhnya di suatu tempat dan aku tidak memiliki waktu serta tidak memiliki kekuatan untuk melihat jasadnya.

"Tidak perlu," Lady Drummond memotong sebelum Sir Ivarn melangkah lebih jauh. "Kita sudah cukup menarik perhatian dengan kobaran api. Membunuh anjing-anjing itu sama sekali tidak berguna. Kita pergi sekarang."

"Ya, my lady. Saya akan menyiapkan kudanya." Sir Ivarn menjawab.

Lady Drummond mendekat padaku, aku dapat melihat bayangan dirinya dari ekor mata. Dia hanya berdiri di belakang, memberikanku beberapa detik lebih lama untuk berkabung sebelum pada akhirnya dia membuka suara. "Ayo, kita harus cepat," katanya.

Aku menghembuskan napas kemudian bangkit serta berbalik, mataku dan mata Freya saling berjumpa tanpa ekspresi. Di hadapanku memanglah Freya, wajah yang sama, tatapan yang sama, dan cara dia berbicara masih sama. Namun kini ia adalah seorang Lady yang menyandang nama Drummond. Itu yang mengubah segalanya serta membuatku bertanya-tanya apa yang terjadi pada dirinya selama aku pergi.

Sir Ivarn datang membawa dua kuda. Ia memastikan posisi pelananya benar dan membantu Lady Drummond menaiki kudanya. Wanita itu sudah siap di atas kuda, tatapannya lurus ke depan, dia sepertinya yang akan memimpin jalan.

"Mari. Anda akan berkuda bersamaku." Sir Ivarn menjulurkan tangan. Aku menatap wajahnya sekilas, wajah yang tegas serta berkerut karena keriput. Sir Ivarn mungkin berumur sekitar empatpuluhan dan anehnya aku seperti pernah melihat dirinya yang lebih muda di suatu tempat.

Aku menaiki kuda dengan tertatih-tatih, Sir Ivarn sigap membantu. Begitu Lady Drummond memastikan kami sudah siap, ia mulai menyentak tali kekang, meninggalkan kobaran api yang melalap hangus rumah di belakang tanpa rasa peduli lagi.

"My lady, sebaiknya Anda merapatkan mantel. Saya akan berkuda dengan cepat, angin musim dingin bisa membekukan tulang dan Anda bisa sakit karenanya," Sir Ivarn berkata selagi kuda berjalan masih lambat.

Fleeजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें