Prinsip Dirga sih gini.

Selama mereka tidak mengusik ataupun nyentuh Dirga. Dia tidak akan ambil pusing. Makanya ciwik-ciwik gak berani nyentuh dia, tapi berani deketin dari jarak jauh. Gimana tuh?

Lagian Dirga tidak pernah menganggap orang-orang sinting ada disekitarnya, contohnya ya seperti mereka.

"Mereka gimana sih? Dirga kan kejam, kok mau-maunya mereka gitu?" tanya Alexa masih dengan arah pandang ketengah lapangan.

"Dirga emang ganteng, jadi wajar Al." Ocha menjawab lugas.

"Lagian, Dirga gak bakal siksa orang kalo orang itu gak berani nyentuh ataupun berurusan sama dia, jadi mereka fine-fine aja kaya gitu," tambah Ocha.

Tak lama Setelah itu, gadis nyentrik dengan bodygoals eksis berjalan mendekat. Bau-bau nya sih, blasteran Indo - Eropa.

Body nya muantep guys!

Dia Ella. Cewek paling hitz disekolah, alias ratu dari semua cewek, Setelah Alexa.

Secara, Alexa cantiknya tuh istimewa. Bulu mata lentik yang menarik, wajah yang imut macem baby face. Jadi, kesannya lebih unggul Alexa Dimata siswa-siswi dibanding sesosok Ella. Bedanya Alexa tuh ramah senyum gak kaya si Ella yang kaya penyihir.

"My Dirga!!" teriak Ella sembari berlari menghampiri Dirga.

"Capek banget ya?" tanya Ella ikut berlari menyeimbangi laju lari Dirga.

"Kasian banget sih, sini-sini aku lap keringetnya yang lancang banget deket-deket Dirga." Ujar Ella seraya menghapus jejak-jejak peluh dengan sapu tangan yang ia bawa. Tentunya dengan berlari mengikuti Dirga.

Yang lancang itu elo, goblok!

"Kenapa jadi Ella sih yang ngelap keringet Dirga!" Kesal salah satu gadis yang sedari tadi berbaris.

"Padahal kan, kita yang support duluan!"

"Mau gimana lagi? Gue sih gak berani nyentuh mas Dirga, masih sayang nyawa. Mending disini aja, aman dan nyaman." Salah satu gadis berujar.

"Gue juga sih, cuman kan...gak rela kalo Dirga oppa disentuh-sentuh gitu!" rengek salah satunya mendramatisir.

"Iya ih, sebel sebel sebel!!"

"Tenang geys, tenang. Bentar lagi, Ella pasti bakalan kena imbasnya, gue yakin."

"KALO ITU GUE SUKA, HAHAHA!!"

Kembali pada Ella dan Dirga.

"Diem ya, jangan gerak, " kata Ella bergaya lembut dan semakin menjadi.

Dirga menghentikan laju larinya, menoleh kesamping dengan tatapan mata elangnya. Dia rasa, Ella sudah keterlaluan. Menyentuh hingga ke leher-lehernya dengan lancang. Dirga muak!

"Kamu mau minum?" tanya Ella dengan raut wajah menggemaskan yang dibuat-buat. "Oke, aku bukain."

"Aku lap sedikit lagi ya, soalnya masih keringetan," ujar Ella setelah selesai membuka tutup botol. "Jangan gerak dulu yah, aku__"

Sreet!

Dug!

Byur!

Dirga menangkis kuat tangan Ella serta mendorongnya hingga tersungkur diatas tanah. Membuat botol minum yang sudah terbuka mengguyur seluruh wajah serta tubuhnya.

"Gak butuh." Tenang namun mematikan. Itulah ucapan Dirga.

Kemudian laki-laki itu berlalu dari area lapangan dengan wajah tanpa ekspresi.

DIRGANTARA (SELESAI)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora