Chapter 27 - Menyatakan Perasaan

2K 174 260
                                    

"Vin.." Suara lemas Megan mengejutkan Kelvin, Ramon dan juga Claveron yang sedang menjaganya di dalam kamar.

"Gan? Lo udah bangun?" Tanya Kelvin sembari membantu Megan untuk duduk. Ramon langsung bergegas mengambilkan air putih untuk Megan, sementara Claveron ikut membantu Kelvin. "Sorry, kita berisik ya?"

Megan menggeleng, "Orang tua gue mana? Renatha?"

Claveron mengedikkan bahunya, "Kita nggak tahu. Tapi kalau Renatha, tadi pagi dia disini, tapi kita usir, kenapa?"

"Hm, bagus lah!" Seru Megan, "Vin! Gue punya satu permintaan untuk lo!"

Kelvin mengernyitkan dahinya, "Apa itu?"

"Gue mau lo bawa kabur gue darisini!" Jawab Megan membuat semua teman-temannya kontan membulatkan mata mereka.

"Lo pikir gue ini Hagrid? Yang bawa kabur Harry Potter ke Hogwarts gitu?" Tanya Kelvin kebingungan, "Lo mau gue bawa kabur lo kemana sih? Memangnya gue punya tempat persembunyian rahasia gitu?"

Claveron langsung menyela Kelvin, "Mungkin maksud Megan, lo bawa dia kerumah lo. Kan Papanya Megan nggak tahu rumah lo dimana, kan?"

Megan mengangguk, "Nah! Itu maksud gue!"

"Ya bilang gitu, mau nginep di rumah gue!" Gerutu Kelvin, "Gue kan bingung, disuruh bawa kabur ya kali gue bawa kabur anak orang yang lagi sakit begini! Mau lo kalau gue dilaporin polisi?"

"Ya— bisa jadi nginep, beberapa hari mungkin? Tapi orang tua gue nggak boleh tahu gue ada di rumah lo! Oke?"

"Hm.. lo yakin nggak bakal kenapa-kenapa? Secara bokap lo kan orangnya keras banget? Gimana kalau dia lakuin sesuatu waktu lo coba kabur kayak gini?" Tanya Kelvin memastikan.

"Nah! Itu juga jadi pikiran gue sih," Sambung Ramon, "Masalahnya kan, lo aja sekarang nggak boleh keluar rumah. Terus lo kabur? Ke rumah Kelvin pula? Nanti kalau si Kelvin di apa-apain gimana?"

"Wah ngaco lo, Mon! Diapa-apain gimana nih? Gue jadi parno sama bapaknya Megan," Celetuk Kelvin sembari bergidik ngeri.

"Ya, cuma takutnya gue aja sih. Secara, bokapnya Megan kan punya banyak anak buah yang bisa dia suruh kapanpun buat cari lo!" Seru Ramon membuat Megan kembali berpikir.

"Lo yakin sama ini semua? Yakin masih pengen kabur? Mending lo pikirin baik dan buruknya dulu deh," ujar Claveron menengahkan pembicaraan, "Soal bawa kabur lo darisini mah gampang buat kita bertiga. Cuma ya itu, lo juga tahu sendiri bokap lo gimana kan? Mau kaya gimana nantinya kalau dia tahu lo kabur?"

"Vin.. please? Gue cuma pengen tenang doang kok, karena— entah kenapa disini, di rumah gue sendiri gue nggak pernah tenang. Gue tertekan, dan terkadang gue cuma pengen mati biar semua ini selesai." Jelas Megan panjang lebar, membuat semua teman-temannya merasa tak tega meninggalkan Megan sendirian lagi di rumah sebesar ini.

"Yaudah, Mon. Lo siapin mobil. Gue gotong Megan ke garasi, dan Claveron, lo bawain beberapa baju Megan buat ganti," ujar Kelvin nekat dan langsung memberikan arahan kepada Ramon dan juga Claveron. Entah apa yang akan terjadi setelah ini. Yang jelas, Kelvin hanya ingin membantu sahabat terbaiknya.

Setelah menerima arahan Kelvin, Ramon langsung saja berlari menuju garasi rumah Megan untuk mengeluarkan mobil Kelvin darisana. Untung saja, mereka bertiga hanya memakai satu mobil saja untuk menjenguk Megan, sementara mobil Ramon sendiri dan juga Claveron di simpannya di rumah Kelvin. Lain halnya dengan Claveron, ia dengan cepat mengeluarkan beberapa pakaian dan sepatu milik Megan satu persatu dari lemari untuk selanjutnya ia masukan ke dalam tas besar milik Megan setelah itu langsung bergegas menuju mobil. Dan Kelvin, ia dengan sekuat tenaga menggotong sahabatnya yang masih lemas itu untuk segera masuk ke dalam mobil sebelum orang tua Megan ataupun seseorang datang ke rumah Megan dan semua rencana mereka bisa gagal.

Mora & Megan 2Where stories live. Discover now