127-

13 2 0
                                    

Puisi-puisiku; boleh aku pergi?

Sesak terasa dunia ini; degup jantungku tak lagi berarti.

Deru nafasku tak lagi di nanti, semuanya hilang; semuanya ga peduli.

Boleh tidak aku pergi?

Kalian tetap disini, diruang ini; sebab ada banyak pembaca yang menanti.

Aku sejenak ingin pergi dari ingatan-ingatan yang menyesakkan ini.

Aku cape, aku mau nulis; aku mau terus nulis.

Aku mencintai tulis-tulisanku; puisi-puisiku, aku ingin tetap menulis, tapi lagi-lagi.

Tangan ini di tuntut bukan untuk mengetik papan keyboard; tapi, menyuntik , membedah mahkan menjahit daging; dia sudah beralih fungsi.

Puisi-pusiku tetaplah menjadi tameng ku; setidaknya aku harus selesai dulu dan memili finansial yang cukup untuk mewujudkanmu ada di buku-buku.

Kita berjuang yah; biar lelahku tak berat, biar langkahku tak berat; biar fikiranku tak berat.

Aku mencintaimu; tunggu aku.

Puisi 'tuk kau, Yang merinduWhere stories live. Discover now