118- Biar ia-

12 1 0
                                    

Ada perasaan yang tak pada tempatnya,

Ada kehampaan yang tak sesuai pada bahagianya,

Ada keresahan yang tak sesuai pada apa yang di hadapinya.

Perasaan sangat fana, tercipta tanpa

memandang rasa; tercipta tanpa

memandang siapa; tercipta tanpa

memandang resiko yang ada.

Perasaan tak perlu diibaratkan menjadi

apapun, ia tidak akan menjadi apapun

sekalipun apabila tuanya diam.

Diam tanpa kata; bersuara hanya

mengatakan tidak; bersuara hanya

mengatakan iya; bahkan bersuara hanya

mengatakan ikhlas.

Segampang itu memiliki perasaan, jika

kau tak mampu lepas, jika kau mampu

genggam; jangan diam.

Ia sampai kapanpun tidak akan pernah

tahu, apa rasamu; apa yang ada di dalam

hatimu; apa yang menjadi rahasiamu

walau itu dia.

Perasaan adalah hal yang salah jika jatuh

pada orang yang salah, tapi maaf hal ini

sering terjadi.

Maaf sekali lagi, sebaiknya rasa-rasa
seperti ini kita kubur saja.

Biar ia yang menemukan; jangan kita yang mendatangkan.

Biar ia yang kebingungan; jangan kita yang memberi jalan.

Biar ia yang menyatakan; jangan kita yang mengungkapkan.

Biar ia yang membahagiakan; jangan kita yang berantakankan.

Kita, ia yang kau iakan.

Puisi 'tuk kau, Yang merinduWhere stories live. Discover now