Saat raga-raga yang kupercayai tak lagi ada;
Saat suara-suara tanya yang aku ingini tak lagi bersua;Itu artinya aku kalah,
Kalah dari semesta, kalah dari semesta yang selalu berkali-kali menghantam jiwa.
Aku tak mendapati diriku kuat, tak pula mendapati diriku dikuatkan.
Termasuk kau; lebih harap yang tersendat.
Mengharuskanku mengatur ulang, rencana-rencana fana yang pernah ada.
Rencana-renacana fana yang pernah terbayang.
Maaf, berkali-kali maaf.
Bukan aku yang meminta tiada, ternyata kau lah biangnya.
Aku, berkali-kali patah; tetap saja mengaku ada dihadapanmu.
Walau kau tak lagi melihatku.
Aku; semaumu pergi.
Seizinmu; pamit.
![](https://img.wattpad.com/cover/109460342-288-k815489.jpg)
YOU ARE READING
Puisi 'tuk kau, Yang merindu
PoetryMerindulah jika hati tak sanggup untuk berjauh, merindulah sampai hatimu menggebu ingin memanggil namaku. kau pantas merindu untuk hal-hal yang kau anggap peneduh. kau bisa saja pergi, kau bisa saja kembali itu terserah kepututusanmu. tapi rindu aka...