120-Ikhlas-

15 3 0
                                    

Kau harus tahu yang namanya ikhlas harus memiliki tuan.

Ikhlas tak semerta-merta hadir pada orang yang tak luka.

Ikhlas tak pula hadir pada orang yang kepalang bahagia.

Ikhlas, itu perumpamaan untuk orang-orang yang dipaksa tetap bahagia walau jauh di hatinya porak poranda,

Jauh dihatinya berkeping tak bersisa,

Jauh di hatinya hancur tiada raga.

Kau pikir ikhlas hanya sekedar tersenyum dan memakluminya?

Ada emosi yang berusaha di peluk oleh raga agar gak keluar dari sarangnya,

Ada maki yang hampir saja lolos dari kandangnya,

Ada tangis yang hampir pecah dari pelupuk matanya.

Anggap saja ia, yang sedang menahan kecewa atas apa yang diterimanya.

Bukan membandingkan, hanya saja hidup diantara kecewa itu hampir merasa tak berharga.

Selebihnya mungkin ia hanya bertahan untuk orang-orang yang menyaynginya; selepas itu biarlah semesta yang memberi takdirnya.

Puisi 'tuk kau, Yang merinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang