70-Biarlah

37 5 2
                                    

Biarlah,

Aku tak lagi punya hak untuk benar-benar bisa bernafas satu ruang denganmu.

Bukan apa,

Rasanya Atmosfer memanas jika tanpa sengaja hal itu terjadi.

Dadaku bergemuruh, kakiku bergetar.

Ia ingin berlari dan berhenti di hadapanmu.

Tapi, sekali lagi aku mengingatkan kepada ia yang mengatur segalanya untuk memberhentikan segalanya.

Aku sudah tak berhak atas kau.

Atas rasa yang ada, atau bahkan atas udara yang sama.

Tak hanya itu.

Daratan atau bahkan tanah yang kita tapaki menjerit.

Menjerit, mengapa dua insan yang masih mencintai berpisah?

Dan mengapa mereka menapakiku bersama dia; orang lain.

Itu pertanyaan dari ia, tanah yang kita pijak setiap harinya.

Kau fikir, hanya saja aku yang terluka?

Bukan,

Semesta beserta isinya terluka.

Mengertilah.

Aku tak seutuhnya pergi.

Aku bersembunyi, untuk mengetahui kau dan memastikan perasaan itu benar adanya.

Salam dukaku.
28-12-2k17
-Kila

Puisi 'tuk kau, Yang merinduWhere stories live. Discover now