112- Terjaga-

9 2 0
                                    

Hai.

Apa kabar kau yang selalu kutitikkan, saat kataku tak mampu lagi melanjutkan.

Sedang apa?

Pasti sedang sibuk dengan urusan yang akan mengantarkanmu ke masa depan.

Sudah rindu aku belum?

Belum yah, aku kan bukan apa-apa.

Kamu tidak adil sekali, aku benci.

Aku sampai sekarang masih saja menjaga apapun demi kamu.

Menjaga pandangan yang aku hanya ingin bila itu menatap kamu.

Mencaga ucapan yang aku hanya ingin berbicara denganmu.

Sementara kamu,

Bebas memilih dengan siapa ingin bersitatap dan dengan siapa ingin bertukar cakap.

Semesta yang tidak adil atau kau yang membuatnya tidak adil?

Aku lelah, bila menunggu hadirmu memghampiriku kembali 'walau itu hanya sekedar angan.

Aku lelah, bila setiap malam kenangan yang enggan lepas itu datang; membunuh 'aku gelap-gelap.

Aku lelah, acapkali aku bertemu seseorang lain kau tak kunjung hilang dalam ingatan; menghantui seolah kau ingin aku tetap di dekapmu.

Aku mau berhenti, berkali-kali ingin; pergi.

Puisi 'tuk kau, Yang merinduWhere stories live. Discover now