Pi,
Ada sebab aku tak membuka hati setelah bersamamu.
Ada sebab aku tak memaksa untu peka terhadap orang selain kamu.
Ada sebab kenapa aku menutup diri padahal kuyakini aku mampu menarik perhatian orang lain.
Kau tahu?
Karna aku percaya tiada yang bisa lebih menjaga hatiku dari pada kamu.
Tiada yang bisa kupercaya untuk menjaga perasaanku selain kamu.
Kamu adalah orang yang selalu bisa menjaga perasaanku sejatuh-jatuhnya aku pada hatimu.
Tiada.
Entah mengapa aku disinyali oleh hati ini bahwa yang datang akan selalu menyakiti,
Sederhana jalan yang kutapaki tapi mampu untuk mengungkapkan ia tak cukup baik dari kamu.
Bukan maksud hati aku membandingkanmu dengan yang lain.
Tapi itu nyata.
Aku hanya ingin kamu.
Kembali Pi, sejenak saja.
Aku ingin kau dekap.
Aku ingin meminjam pundakmu yang kutahu takkan mampu menampung betapa banyak air mata yang kutahan sejak kepergian mu.
Tapi pulanglah, pulang Pi.
YOU ARE READING
Puisi 'tuk kau, Yang merindu
PoetryMerindulah jika hati tak sanggup untuk berjauh, merindulah sampai hatimu menggebu ingin memanggil namaku. kau pantas merindu untuk hal-hal yang kau anggap peneduh. kau bisa saja pergi, kau bisa saja kembali itu terserah kepututusanmu. tapi rindu aka...