Bangun, seperti halnya tak ada lagi yang kunanti selain mentari pagi.
Termasuk kau, kau bukan lagi hal yang kunanti setelah aku bangun pagi.
Kau bukan lagi hal yang termasuk dalam mentari, bahkan saat itu kau menjauhkan mentari dariku.
Apa yang kau pikir sebenarnya, aku sangat butuh mentari pagi.
Bahkan setelah kau menjauhkan nya aku masih rela memohon agar kau mengembalikanya.
Alasanku sederhana, kau boleh saja pergi dan tak kembali tapi tolong kembalikan mentari, jangan bawa ia pergi bersamamu.
kau sangat jauh, aku tak mampu menggapaimu.
Bagaimana caraku untuk menggapai mentari yang bersamamu?' menggapaimu saja aku tak mampu-
1 hari kulalui...
1 minggu kulalui...
1 tahun kulalui...
Itu rasanya sama, sama-sama hambar.
karna kau pergi, karna kau tak kembali dan kau juga merebut mentari.
Aku hanya mampu memanjatkan do'a kepada sang maha kuasa, kelak aku di berikan mentari yang lebih darimu, lebih dari pagi saat bersamamu.
Dan benar, ia menggantikanmu dengan sebuah anganku yang ingin menjauh darimu.
26-05-2k17<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi 'tuk kau, Yang merindu
PoetryMerindulah jika hati tak sanggup untuk berjauh, merindulah sampai hatimu menggebu ingin memanggil namaku. kau pantas merindu untuk hal-hal yang kau anggap peneduh. kau bisa saja pergi, kau bisa saja kembali itu terserah kepututusanmu. tapi rindu aka...
