𝚆𝚎 got 𝙼𝚊𝚛𝚛𝚒𝚎𝚍

-43-

Meski awalnya, mereka merasa sangat canggung dengan kehadiran nuna-nya, Soo Young dan Ji Hyun di rumah itu. Tapi baik Nam Jun atau Lisa bisa dengan cepat beradaptasi dengan kehadiran mereka saat ini. Sementara Kang Ji Hyun dan Soo Young tampak asyik menonton drama, Nam Jun dan Lisa duduk di sofa ruang tengah itu dan ikut menonton drama dalam diam. Lisa mulai bersandar di dada milik Nam Jun, sementara lengan kanan Nam Jun pun melingkar di bahu Lisa, sedangkan tangan kirinya menggenggam tangan kanan Lisa, tangan mereka saling bertautan. Keduanya tampak sangat nyaman dengan posisi itu seiring berjalannya waktu.

Tapi 30 menit kemudian, Nam Jun menyadari tubuh Lisa terasa lebih rileks dan sedikit lebih berat di dadanya. Ketika Nam Jun menunduk menatap sang istrinya, ternyata Lisa sudah terlelap, yang menampakkan wajah polos dan cantiknya ketika tertidur, lagi. Nam Jun pun segera menatap Nuna-nya dengan sedikit panik, dirinya khawatir sang Nuna akan berteriak jika ada sesuatu pada adegan pada drama yang membuatnya greget, atau yang membuatnya terkesan, seperti yang biasa dia lakukan di rumah, ketika mereka berdua menonton drama bersama.

Nam Jun pun memutuskan untuk memberi kode kepada mereka terlebih dahulu, Nam Jun pun menendang Ji Hyun yang duduk paling dekat dengan kakinya. Ji Hyun sudah berbalik dan hendak mengomeli-nya, tapi Nam Jun langsung mengkode dengan mengangkat jari telunjuk ke bibirnya, agar Ji Hyun tidak membuat keributan sambil menatap penuh permohonan pada hyung-nya itu. Ji Hyun yang untungnya mengerti dengan kondisi itu, hanya menatap bingung Nam Jun dengan kening berkerut. Tapi ketika Nam Jun menunjuk Lisa, Ji Hyun tampak sedikit terkejut, lalu mengangguk mengerti. Soo Young yang penasaran dengan Ji Hyun yang bergerak disampingnya, pun akhirnya ikut menoleh ke belakang, dan ketika tatapannya mengarah ke Lisa yang sudah tertidur dalam pelukan Nam Jun, membuat dirinya hampir berteriak histeris. Untung Ji Hyun cukup tanggap menutup mulut Soo Young, hingga dia tidak dapat berteriak. Ji Hyun berada dikeinginan untuk tertawa dan keharusan untuk tetap tenang agar tidak membangunkan tidur Lisa. Sedangkan Soo Young, dia masih tidak percaya dengan sikap pria gentle yang ditunjukkan sang adik kepada adik iparnya itu.

Nam Jun perlahan mulai melepaskan tangan kanan Lisa yang digenggamnya, lalu bergerak sedikit untuk menyelipkan tangan kirinya di bawah kaki Lisa, dan dengan gerakan sangat hati-hati, ia mengangkat tubuh mungil milik Lisa menuju ke dalan kamar. Nam Jun pun tak dapat menahan senyumnya, ini seperti de javu baginya. Moment ini membuatnya langsung teringat, pada malam pertama mereka menginap di rumah ini. Seperti pada malam itu, Nam Jun juga memindahkan Lisa ke kamar mereka. Dan kali ini pula, dia membaringkan Lisa di tempat tidur dengan lembut, lalu menyelimuti tubuh Lisa. Kemudian menatap wajah polos itu sebentar, sebelum akhirnya keluar dan kembali bergabung dengan Nuna-nya dan Ji Hyun yang sudah melupakan drama mereka itu.

Mengabaikan tatapan kedua-nya, yang menatapnya tak percaya, terutama sang kakak. Nam Jun langsung menyuruh para staf untuk beristirahat. Begitu para staf sudah pergi, Nam Jun kemudian mengalihkan tatapannya, menatap Ji Hyun dan Soo Young, “Apakah nuna dan hyung, akan menginap malam ini?” tanya Nam Jun pada mereka berdua, yang tampaknya masih terkejut dengan apa yang mereka lihat tadi.
“Kau tidak seperti dirimu yang biasanya, Nam Jun-ah” celetuk Ji Hyun. Nam Jun hanya tertawa kecil mendengarnya. “Hyung, karena dia adalah istriku. Jadi aku harus selalu menjaganya,” katanya, “Jadi, hyung dan nuna, apa kalian akan menginap atau akan pulang?” tanyanya lagi.
Soo Young menatap sang adik, Nam Jun dengan lekat-lekat, “Kau... benar-benar sangat menyukainya.”
“Geureuchi?” tandas Ji Hyun.
Nam Jun mendesah dan hanya tersenyum pasrah mendengarnya, “Untuk malam ini, aku akan meng-izinkan kalian bermalam, karena ini sudah larut malam. Dan, kali ini aku tidak akan mengusir kalian,” katanya, “Harus ada yang menjaga Lisa-ssi dariku,” ucapnya lagi dengan nada bergurau.
“Nam Jun-ah,” panggil Soo Young serius, dia mengabaikan lelucon Nam Jun, “Jujurlah, pada Nuna. Kau menyukai Lisa-ssi, geurae?(benar?)” tanya Soo Young menatap mata Nam Jun lekat.