-1-

5.6K 227 9
                                    

"Anyeong haseyo, Kim biseo apa saja jadwal ku har...i...," putu Nam Jun, ketika pandanganya menangkap sebuah undangan putih berada di atas meja kerjanya, "Jankanman(tunggu sebentar)...
Kim biseo-nim(sekertaris Kim)... Undangan apa ini?" tanyanya sambil menatap bingung undangan itu.

"Oh... Igeo(itu)... Itu, undangan pernikahan anda, Sajjang-nim (CEO/pemilik perusahaan)" balas Kim biseo hati-hati.

"Mworago!?(apa katamu!?),
U... U... Undangan pernikahan... ku?" ucapnya terkejut sambil menunjuk dirinya sendiri kemudian menatap sekertaris Kim ngeri.

"Nde, Sajang-nim tadi Kang biseo-nim memberitahuku demikian." kata Kim biseo gugup.

"Kang Ji Hyun! Oh Sh*t," kesal Nam Jun, "Kali ini... apalagi yang dia rencanakan kepadaku," ucapnya dengan putus asa sambil menunduk lemas menatap undangan berwarna putih yang ia pegang sekarang.

Ia menatap undangan itu cukup lama, sebelum dia membukanya secara perlahan.

💛💛💛


The Wedding

Gyeolhon (Penikahan)


Choi Nam Jun
&
Bride's




💛💛💛


"...Bu... bu... buya...!?(apa-apa ini!?)" kaget Nam Jun, dia benar-benar kehilangan kata-kata setelah membaca isi undangan itu. Nam Jun memfokuskan matanya membaca kembali surat itu, lalu terdiam beberapa saat.


"Anyeong haseyo, yorobun... Oh, kau sudah membaca undangan itu, Nam Jun-ah" ucap Kang Ji Hyun riang, yang tiba-tiba muncul diruangannya.

"Yah! Kang Ji Hyun, kau benar-benar ingin mati," seru Nam Jun kesal pada asistennya itu, "Yah! Apa maksud undangan ini? Dan apa maksud semua ini?... Apa yang kau rencanakan padaku kali ini, hyung (sebutan kakak laki-laki dari adik laki-laki)" maki Nam Jun.

Sedangkan, Ji Hyun hanya tertawa kecil melihat Nam Jun memakinya,
*Kang Ji Hyun adalah Asisten/Sekertaris Choi Nam Jun yang sudah lama bekerja padanya, ketika Nam Jun mulai perjuangannya dari 0 hingga Nam Jun menjadi CEO Muda yang sukses. Mereka selalu bersama hingga hubungan mereka sudah seperti saudara.

"Aigoo, jangan marah. Nuna-mu(panggilan adik laki-laki untuk kakak perempuan) yang menyuruhku melakukannya. Mianhae-yo(maaf)... Aku membuatmu marah kali ini..." ujar Ji Hyun santai sambil menyerumput kopi ditangannya, "Tapi, Nam Jun-ah. Ketika aku memberitahu Soo Young-ah tentang acara itu padanya, dia langsung menyetujuinya," jelas Ji Hyun santai.

"Ige(Ini)... Hyung, neo... ji... jinja...(kau...benar-benar)" ucap Nam Jun, ia benar-benar kehilangan kata-kata. Perasaannya saat ini antara bingung, kesal, panik, marah, cemas, semuanya bercampur jadi satu.

Nam Jun benar-benar dibuat kelabakan dengan undangan itu. Dia baru-baru ini mendengar tentang acara itu dari  karyawan wanita yang tengah bergosip di atas rooftop, mereka mengatakan tentang undangan pernikahan yang di kirim tiba-tiba kepada para idol atau artis, dimana mereka akan menikah dengan seseorang yang tidak diketahui dan dia tidak ingin mengingat hal-hal lainnya yang ia dengar tentang acara itu.

Dia pun tidak ingin mencari tahu detail konsep acara itu, untuk menghindari keterlibatan dirinya dalam hal itu.

"Nam Jun-ah, sudahlah terima dan ikuti saja acara itu. Aku berusaha keras melalukannya untukmu. Aku dan Nuna-mu ingin melihat kau bahagia," kata Ji Hyun dengan hati-hati.

"Andwae(tidak mau)... hyung! kau tidak mengerti...! ucapannya tiba-tiba terhenti ketika seseorang sedang mengetuk pintu ruangannya.

"Choi Soo Young, apa ini...,"cercahnya sambil menunjukkan Undangan itu pada kakaknya yang baru masuk, "Apa yang kau lakukan kepadaku, Nuna" omelnya lagi.

"Ssshhh... my handsome brother, jangan marah-marah terus. Marah tidak baik untuk kesehatan, nanti wajahmu cepat keriput" tutur Soo Young sambil mencubit pipi Nam Jun kemudian duduk santai di sofa.

"Nde(ya), Nuna-mu benar nanti kau cepat tua jika marah terus," ucap Ji Hyun tersenyum membenarkan.

Nam Jun menatap kakak dan sekertarisnya itu satu per satu dengan tatapan mengintimidasi. Kemudian dirinya berbalik menatap cermin disamping meja kerjanya, lalu menunduk menatap undangan itu di tangannya.

Dia tidak boleh memberontak, seorang Choi Nam Jun bukan tipe pria seperti itu. Maka, dia harus tenang, yah... dia harus tetap tenang.

Nam Jun pun kemudian memejamkan matanya, menarik napas dalam-dalam, kemudian dihembuskannya perlahan. Lalu menarik napas dalam-dalam lagi, dan lagi, kemudian di hembuskan. Itu upaya yang dilakukan untuk menenangkan diri. Tapi ketika merasa emosinya masih juga belum turun, dirinya pun bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan ruangan itu tanpa suara.

"Nam Jun-ah, jamkanmanyo(tunggu sebentar)... kau mau kemana? Sebentar lagi ada kau ada meeting dengan klien penting" intrupsi Ji Hyun dengan suara agak keras dari belakang.

Nam Jun hanya mengubris teriakan itu, dia ingin menenangkan diri.
Yah benar, dia harus menenangkan dirinya dulu, sebelum bertemu kliennya.

Nam Jun berjalan tergesa-gesa, bahkan dia tidak membalas sapaan dan senyuman dari para karyawan yang menyapanya di koridor. Dia melangkah cepat menuju lift, dan naik ke rooftop perusahannya.

Berdiri di atas sana, merasakan hembusan angin yang menerpa dirinya, Nam Jun merasakan seluruh tubuhnya panas. Well, ia tampak sangat marah. Setelah agak tenang, Nam Jun akhirnya turun menuju toilet cara selanjutnya untuk menenangkan dirinya, dia menatap cermin toilet, dan...

"Sh*t" maki Nam Jun dalam hati. Nam Jun membasuh wajahnya berkali-kali dalam upaya menenangkan diri.

Ia tahu, ini adalah acara yang mengerikan itu. Reality show di mana para pesertanya dijodohkan dengan orang yang bahkan mungkin tidak dikenalnya, dan pertemuan pertama mereka adalah di hari pernikahan mereka, di altar. Acara mengerikan seperti ini, bagaimana bisa mereka...

Nam Jun, menunduk untuk membasuh wajahnya lagi. Ketika menatap cermin lagi, ia langsung teringat wajah keluarganya, Nuna,eommanya (Ibunya)dan Appa-nya(ayahnya).

Apa yang akan dia katakan tentang hal ini pada mereka? Yang membuatnya khawatir bukan jika keluarganya menentang acara ini, tapi yang membuatnya khawatir jika keluarganya malah sangat mendukung acara ini, terutama Nuna dan Eomma-nya dan itu sangat mengerikan baginya.

Nam Jun mengerang, benar-benar putus asa.






Apa yang harus dia lakukan sekarang???





💛💛💛




Hai hai hai Weddingers💛
Gimana part 1 nya? Suka? Jika kalian suka jangan lupa vote yah
Dan untuk tahu info dan update part selanjutnya, silahkan tekan follow pada profil author :)


Thank U for support and




I YELLOW U 💛

#WeGotMarried






No Silent Readers
(pembaca diam" baek) Area
Hargai karya para Author:)

𝚆𝚎 got 𝙼𝚊𝚛𝚛𝚒𝚎𝚍Where stories live. Discover now