-19-

789 91 1
                                    

Setelah selesai Video Call dengan para member Blackpink.

Lisa kembali sibuk memanggang roti untuk Nam Jun, dan selama beberapa saat itu Nam Jun hanya menatap Lisa bekerja. Ketika Lisa memberinya piring berisi roti panggangnya, Nam Jun tersenyum padanya.

Gomawo… Lisa-ah,” Nam Jun berkata.

Lisa tersenyum geli, tapi ia mengangguk sebelum menunduk dan menghadapi sarapannya sendiri.

Lisa-ah?” panggil Nam Jun lagi.

“Nde, Oppa?” Lisa mendongak lagi untuk menatap Nam Jun.

Igeo… rumah ini…neo joahae?(kau suka?)” tanya Nam Jun.

Lisa menggelengkan kepalanya, tampak berpikir, “Waeyo, Oppa? Oppa ga anjoahae?(tidak suka?)” ia balik bertanya.

Anio, bukan begitu. Maksudku… jika kau merasa tidak nyaman di rumah ini, kita bisa mencari rumah lain yang kita inginkan. Aku sudah bertanya pada staf The Wedding dan mereka bilang, kita bisa mencari rumah yang kita inginkan dengan biaya kita sendiri,” jelas Nam Jun.

Lisa mengerutkan kening. “Sebenarnya aku lebih suka rumah yang agak besar. Tapi kurasa aku bisa beradaptasi di rumah ini,” jawab Lisa.

“Kita bisa mencari rumah yang kau inginkan,” tutur Nam Jun menyarankan.

Anio, Oppa. Gwaenchanaeyo. Rumah ini juga cukup bagus, Joahae,” Lisa berusaha meyakinkan, “Lagipula, dengan rumah seluas ini, kita bisa mengundang Kang Ji Hyun-ssi, Soo Young-eonni dan Kang Mina kemari,” tambahnya.

Geureom, kita pun harus mengundang Member Blackpink juga.” tambah Nam Jun, "Hajima, Lisa-ah. Sebaiknya kau jangan mengundang Nuna ,Hyung dan Mina-ah. Aku tidak ingin mereka merepotkanmu. Jika kau ingin mengundangnya lebih baik kita mencari rumah yang lebih kecil,ne?" tanya Nam Jun lagi.

Anio, Oppa, anio,” cegah Lisa. “Kau sudah cukup sibuk. Aku tidak ingin membuatmu lebih sibuk lagi. Lagipula, aku juga sedang sibuk mengerjakan album terbaru bersama member lainnya. Aku tidak ingin membuat kita berdua lelah karena masalah rumah,” ucap Lisa menjelaskan.

Nam Jun mendesah. “Arasseo, jika itu maumu. Sebenarnya, itu tidak masalah bagiku. Sesibuk apapun diriku, aku akan menyempatkan diri untuk melakukan hal-hal melelahkan seperti itu bersamamu,” ujarnya.

“Tapi itu masalah bagiku,” balas Lisa, “Aku benar-benar tidak ingin kau lelah dan jatuh sakit, Oppa.”

Nam Jun tersenyum mendengar ketulusan Lisa, “Arasseo. Kita tidak akan mencari rumah baru. Maeume deureo?(kau senang?)”

Lisa mengangguk dan tersenyum.
Meokja(Ayo makan),” kata Nam Jun lagi dan Lisa mengangguk, lalu mereka mulai menikmati sarapan bersama mereka yang pertama.

Di tengah-tengah acara sarapan, tiba-tiba Nam Jun teringat sesuatu. “Lisa-ah,” ia kembali memanggil istrinya.

Lisa mendongak dari sarapannya.
Ekspresi polos Lisa membuat Nam Jun semakin gugup untuk memulai. Ia berdehem sebelum berkata,

“Tentang kamar itu… ehm maksudku, kamar kita… aish… aku benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatakannya. Tapi kemarin para staf mengatakan padaku bahwa kita seharusnya tidur di kamar yang sama.” ujarnya. Wajah Nam Jun memerah setelah mengatakannya.

Lisa tampak berpikir. “Eung… kupikir memang seharusnya pasangan yang sudah menikah tidur di kamar yang sama,” katanya polos. “Tempat tidurnya cukup besar untuk kita berdua. Lagipula, kau bisa sakit jika tidur di sofa seperti semalam.”

Nam Jun semakin salah tingkah. Memang mereka sudah menikah, tapi ini kan hanya pernikahan virtual. Nam Jun berdehem untuk mengurangi kegugupannya.
“Apa kau sudah tahu berapa usiaku?” Nam Jun bertanya.

Lisa mengangguk, “27 tahun, geurae?(benar?)” sebutnya.

Nam Jun mengangguk. Ia tahu Lisa masih berusia 24 tahun. “Apa kau sudah berbicara pada orang tuamu? Bagaimana pendapat mereka?” tanyanya lagi.

“Mereka menyukaimu,” jawab Lisa riang, “Mereka berpesan, aku harus menjadi istri yang baik untukmu,” ucapnya lagi.

Wajah Nam Jun semakin memerah.
“Bagaimana dengan eommonim?” tanya Lisa.

Ah… aku belum bertemu dengannya,” jawab Nam Jun.

Ah, nde. Kau kemarin baru pulang dari kantor dan langsung kemari,” gumam Lisa.

Nam Jum tertawa kecil dan mengangguk, “Eo, hari ini kau ada jadwal, ne?”


Lisa mengangguk. “Nde, Sebentar lagi manajerku akan datang menjemput,” jawabnya, “Bagaimana dengan Oppa? Ke mana saja jadwalmu hari ini?” Lisa balik bertanya.

“Aku ada jadwal meeting pagi ini dan selanjutnya akan terbang ke Busan siang ini. Untuk meninjau lokasi disana, aku berencana ingin membuka sebuah lapangan golf di Busan. Mungkin, aku akan menginap di sana,” jelas Nam Jun.

Lisa mengangguk-angguk paham.

“Jika malam ini aku tidak pulang, kau akan di rumah sendirian,” cemas Nam Jun.

Gwaenchana Oppa, aku sudah terbiasa. Seperti jika ada perayaan dan aku tinggal di dorm sendiri, karena para Eonni pulang ke rumah orang tua mereka masing-masing” Lisa tersenyum menenangkan.

Nam Jun tahu jika Lisa adalah member Blackpink Non-korea, dia berasal dari Thailand. Jauh dari keluarga besarnya dan hidup mandiri sebagai idol di Korea. Jadi, dia tahu bahwa ketika ada perayaan hari-hari besar di Korea. Lisa pasti akan ditinggal sendiri oleh para member lain yang merayakannya.

Mianhae, tapi akan kuusahankan untuk pulang” kata Nam Jun lagi.

Anio, gwaenchana,” Lisa berusaha meyakinkan Nam Jun.

“Kau…apa kau akan menyetir sendiri ke agensimu?” tanya Nam Jun.

Anio. Aku tidak bisa menyetir mobil,” Lisa mengakui dengan malu.

Jinjareo?” tanya Nam Jun kaget. Lisa hanya mengangguk, “Aku jadi sedikit tenang,” desah Nam Jun, membuat mereka berdua tertawa.










💛💛💛
















Hai hai hai Weddingers💛
Hello part 19:)
Gimana part 19-nya, yorobun? Suka, keep reading yah

Jangan lupa di vote karena dengan vote kalian menghargai karya penulis:)
Dan jangan lupa follow untuk lebih tahu update-an part selanjutnya.
See you part 20
I YELLOW U💛

.-xoxo

#teamJinLice
Nyongan👋

❌No Silent Readers&Plagianisme Area ❌

𝚆𝚎 got 𝙼𝚊𝚛𝚛𝚒𝚎𝚍Where stories live. Discover now