BLS - 39

42.5K 3.3K 376
                                    

Alodra mendengus, memandang sengit pada Sagara yang duduk di depannya dengan seringai geli penuh ejekan. Kara kini sedang bersama Keisha di kamar yang sudah ia sediakan untuk adik istrinya itu. Ide ini datang dari Alodra sendiri sebenarnya. Ia tidak ingin Kara terlalu mencemaskan Keisha, karenanya ia mengusulkan agar Keisha tinggal bersama mereka.

"Sakit ya Al? Ngilu banget ya?" tanya Sagara meringis. Iba juga ia melihat keadaan sepupunya.

"Jangan banyak tanya! Kenapa membawa Keisha pagi-pagi kemari? Kan bisa agak siangan?" ketus Alodra.

"Jam sepuluh sudah termasuk siang untuk bangun pagi, Al. Lagipula, Keisha harus ke kampus jam satu nanti," kekeh Sagara.

"Tapi kalian mengganggu!" geram Alodra, masih tidak terima dengan interupsi yang dilakukan Keisha dan Sagara.

"Memangnya kalian tidak honeymoon?" tanya Sagara megerutkan kening.

"Mungkin minggu depan. Besok Kara sudah ada kontrak kerja untuk pemotretan artis pendatang baru. Si Bi...Bi... siapa sih? Binasa atau Biawak? Ah pokoknya ada Bi Bi-nya begitu namanya."

"Biewinta?"

"Ya siapalah itu. Padahal aku sudah melarangnya menerima job. Tapi dia keras kepala," keluh Alodra melirik kamar dimana Kara dan Keisha berada sekarang. Sesekali terdengar tawa keduanya.

"Kenapa bisa begitu?"

Alodra mengangkat bahu, lalu matanya memicing menatap Sagara dengan curiga.

"Kau tidak ke rumah sakit?"

Sagara menggeleng.

"Aku cuti hari ini."

"Seorang Sagara cuti?" alis Alodra terangkat tinggi-tinggi.

"Hei, memangnya aku tidak boleh cuti dari rumah sakit milikku sendiri?" dengus Sagara membuang muka.

"Ck ck ck... seharusnya aku memanggil wartawan!"

"Kau sendiri juga aneh! Kenapa jadi suka perempuan?"

"Heh! Apa maksudmu? Sejak kapan aku belok?" geram Alodra.

"Ya... bukannya kau tidak pernah tertarik pada perempuan manapun, semenarik apapun mereka?"

"Karena mereka bukan Kara!"

"Dasar bucin!"

"Dengan istri sendiri, harus itu," senyum Alodra bangga.

Sagara mencibir.

.

🍁🍁🍁

.

Alodra baru saja tersenyum senang ketika Sagara keluar dari halaman rumahnya bersama Keisha, namun senyumnya langsung lenyap ketika melihat dua buah mobil yang sangat ia kenal memasuki halamannya menggantikan Sagara. Alodra berkacak pinggang. Ia kesal. Sepertinya semua kompak mengganggunya.

Taksaka, Ananta, Andaru dan Baruna turun dari mobil bersama istri-istri mereka. Alodra langsung menampilkan wajah tidak ramah.

"Mau apa kalian kemari?" sambutan Alodra sangat ketus, membuat para sepupunya itu saling pandang.

"Tentu saja mengunjungi pengantin baru. Sebagai sepupumu, bukankah sudah seharusnya kami ikut berbahagia denganmu?" jawab Ananta menggamit pinggang Kemala sambil menggendong putra pertama mereka, Kenaan Ares Pradigta.

Kara yang baru saja selesai mandi dan berpakaian, bergegas keluar menyambut kedatangan keempat sepupu Alodra dan pasangannya.

Alodra makin cemberut ketika para perempuan itu merubungi istrinya dan membawanya ke pantry, meninggalkannya bersama empat laki-laki pengganggu yang saat ini sangat tidak ia harapkan kedatangannya.

Billionaires Love StoryWhere stories live. Discover now