BLS - 10

39.1K 3.3K 109
                                    

Alodra termangu. Matanya lurus ke satu obyek. Gadis bawel itu berdiri anggun dalam balutan gaun off shoulder berwarna merah muda pucat. Ia terlihat bersinar di antara lima gadis yang berdiri membawa buket bunga pengiring pengantin. Leher gadis itu tampak jenjang dengan rambut yang disanggul modern, menyisakan helai-helai halus tak beraturan yang menambah aura sexy di mata Alodra yang menatap lapar.

Salah satu staff Wedding Organizer memberikan instruksi apa yang harus mereka lakukan saat memasuki ballroom. Andaru benar-benar memanjakan Shakyra dengan resepsi pernikahan sesuai impian wanitanya.

"Kalian bersiap dengan masing-masing pasangan, ya," aba-aba Fenti sang WO.

Para bridesmaid dan bestman berbaris sepasang-sepasang. Dimulai dari Tiara - Rommy, Kinanti - Pramasta, Adista - Venus, lalu Carissa - Prima dan disusul Kara - Alodra, sementara terakhir adalah sepasang mempelai, Shakyra dan Andaru. Di belakang mempelai adalah barisan keluarga mempelai.

Alodra melirik Kara yang terlihat makin mungil dibandingkan dengannya. Lagi-lagi leher jenjang dan bahu mulus gadis itu membuatnya menelan ludah.
Ia menggeleng tanpa sadar. Sejak kapan ia mulai memperhatikan setiap detil gadis itu?

WO mulai memberi tanda agar mereka mulai memasuki ballroom yang sudah penuh dengan undangan.
Sepasang demi sepasang memasuki ballroom yang sudah dihias begitu indah bak negeri dongeng, dengan layar-layar putih yang menampilkan video pre-wedding Shakyra dan Andaru di antara dekorasi ruang yang mewah dan memanjakan mata.

Jantung Alodra mulai berulah saat Kara melingkarkan lengannya, menggamit lengan Alodra. Keduanya berjalan perlahan. Alodra melirik Kara yang menatap lurus ke depan. Tampaknya gadis itu sedang fokus menjalankan tugasnya dengan baik.
Di belakangnya, Andaru dan Shakyra saling pandang dengan senyum bahagia, melangkah menuju tempat di mana malam ini mereka menjadi raja dan ratu sehari.

Alodra merasa kecewa dan kehilangan ketika lengan Kara melepaskan gamitannya, memisahkan diri dan berjajar bersama para bridesmaid yang lain sementara Alodra harus ikut berjajar bersama para bestman.

Andaru membimbing Shakyra menapaki undakan menuju pelaminan. Dua orang Carissa dan Adista membantu menata letak ekor gaun Shakyra.

Para bridesmaid dan bestman menempati kursi yang sudah disiapkan untuk mereka. Satu meja dikelilingi sepuluh kursi. Ketika bridesmaid dan bestman itu saling berinteraksi dengan pasangannya masing-masing, Kara berdiri, pamit ke toilet pada Carissa.

Alodra yang terpisah tiga kursi dari Kara tampak mengernyit. Matanya menatap punggung Kara yang berjalan ke arah toilet. Matanya menyipit ketika dilihatnya gadis itu menyapa seseorang sebelum buru-buru meneruskan langkahnya.

Hampir sepuluh menit, mata Alodra berkali-kali melirik ke arah Kara menghilang. Ia menarik nafas lega saat melihat Kara muncul dari balik pilas besar. Tapi sesegera senyum tipisnya menghilang menyadari ada gemuruh rasa tidak suka saat matanya menemukan orang yang disapa Kara sebelumnya, menghampiri gadis itu dan berbincang akrab.

.

.

🍁🍁🍁

.

.

Alodra mendengus pelan. Tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi pada dirinya. Malam ini, gadis bawel itu sangat menyita perhatiannya. Bahkan seusai resepsi pernikahan Andaru dan Shakyra, Kara mengacuhkannya. Sepertinya gadis itu antipati terhadapnya.
Sayang sekali, dorongan keinginan dari dalam diri Alodra terlalu kuat untuk menahan diri demi gengsi. Ia bahkan terlalu bersemangat mengangguk mengiyakan permintaan Andaru untuk mengantar Kara pulang.

Billionaires Love StoryWhere stories live. Discover now