BLS - 4

70.5K 3.6K 111
                                    

Raditama menarik tubuh langsing itu makin merapat. Rania melingkari leher Raditama dengan lengannya, membuat laki-laki itu merasakan kelegaan yang begitu dalam.

Lidah Raditama mendesak, memasuki celah bibir Rania, memporak poranda, membuat badai dalam rongga mulut gadis itu.

Mata Rania terpejam, jemarinya meremas rambut Raditama ketika ia merasakan setitik gairah mulai timbul dalam dirinya. Rania menggerakkan lidahnya, mencoba mengait, mengimbangi lidah Raditama. Memiringkan kepalanya, memberikan akses lebih pada laki-laki itu.

Raditama makin menggila. Hasratnya naik dengan cepat. Dibawanya tubuh gadisnya berbaring, setengah menindihnya sambil terus membuai Rania dengan cumbuannya.

Lenguhan Rania membuat milik Raditama makin membesar keras.
Jemari lentik Rania menyusuri dada Raditama dengan berani, membuka kancing piyama laki-laki itu dengan tergesa.

Raditama menegang. Ia melepaskan bibir Rania dan menatap gadis itu.
Rania mengangguk kecil dengan senyum tipis di sudut bibirnya.
Raditama menyeringai, kembali memagut gadis dalam pelukannya.

Kabut gairah sudah mengambang, menyelimuti keduanya dalam bara api. Dengan gemetar, Raditama melolosi pakaian Rania. Menyingkirkan apapun yang menghalanginya meleburkan diri dalam wanitanya. Miliknya!

"Ooommmmhhh...." desah Rania ketika bibir Raditama menjalar, merangkum puncak dada Rania yang mencuat dengan tegang.

Raditama menghisap kuat puting coklat terang itu sambil tangannya bekerja menurunkan celana piyama kolornya, membebaskan miliknya yang sudah mendambakan kehangatan Rania.

Rania membiarkan laki-laki itu mengambil posisi di antara kaki jenjangnya, meremas rambut Raditama dan menekan kepala itu semakin terbenam di dadanya.

Raditama melepaskan puncak dada Rania, menatap mata penuh gairah Rania.

"Bolehkah?" pinta Raditama.

Rania menggigit bibir bawahnya dan mengangguk. Laki-laki itu tersenyum lega.
Diusapnya kejantanannya, lalu menggesekkannya di permukaan basah Rania.
Rania sedikit mengangkat pinggulnya, memberi isyarat agar Raditama memulai aksi intinya.

Perlahan, kejantanan Raditama mendesak masuk. Raditama mendorongnya melesak dengan pelan menghadirkan sensasi memabukkan, membuat Rania melenguh keras ketika seluruh milik Raditama terbenam di dalamnya.

Tanpa menunggu lebih lama, Raditama bergerak. Dada Rania bergerak-gerak mengikuti ayunan Raditama.
Laki-laki itu meraup dada yang membusung indah itu, meremasnya hingga gadisnya mengerang penuh damba.

Ananta benar. Raditama adalah laki-laki hot dan romantis. Buktinya, Rania terus mendesah dan mengerang penuh kenikmatan merasakan hunjaman, remasan dan belaian Raditama. Belum lagi bibirnya yang ahli membuat Rania melayang ringan.

Ketika akhirnya hantaman ledakan menerjang mereka, keduanya memekik nyaring bersusulan dengan nafas memburu.

"Terima kasih, Rania," bisik Raditama mengecup kening gadisnya.

"Ehmmm.... Tapi Om harus tetap menikahi Rania ya!" Rania mengancam dalam gumamannya.

Raditama terkekeh, memeluk Rania makin erat.

.

.

.

🍁🍁🍁

.

.

.

Kemala mendengus pelan. Diliriknya Ananta yang tersenyum-senyum memandangnya.

Billionaires Love StoryDonde viven las historias. Descúbrelo ahora