•••
Eccedentesiast
Intermeso 2 | Kadang, Obrolan Mereka Tidak Penting Sama Sekali. Kadang
•••
Kak Arza
19 18!
Ha?
Ih, coba liat foto yang gue kirim. Liat yang nomor atomnya 18 sama 19?
K Ar?
222.
Apaan, sih, anjir?
Itu gue manggil maksudnya.
Tinggal manggil aja ribet banget, anjir.
222.
•••
Arza meletakkan ponselnya begitu saja. Walaupun bosan karena seharian ini berada di rumah sendirian, tapi ia juga tidak mau menanggapi percakapan tidak jelas yang dimulai oleh Aksa. Rasanya, Arza bisa ikut tidak jelas.
Ponsel Arza lagi-lagi berbunyi. Ada banyak pesan masuk. Satu hal yang Arza tahu, pesan itu dari adiknya.
Aksa
Kak.
Kak.
Kak.
Kak.
Kak.
Balas, Kak.
YOU ARE READING
Eccedentesiast
Ifjúsági irodalom[COMPLETED] [Udah lengkap lagi, feel free to read!!] Biar kuceritakan padamu tentangnya; sang bintang yang hampir padam, terpicu pada bom waktu yang tertanam di tubuhnya. Meski begitu, ia punya harapan. Hanya tujuh hal sederhana yang menjadi alasann...