Hyunjin memilih duduk di sebelah Aeri. "Senang, hm?"

Aeri mengangguk lucu. "Senang banget. Terima kasih, kak!" ucapnya dengan memeluk lengan Hyunjin.

Hyunjin mengusak surai hitam Aeri lembut. "Tapi jangan tambah lagi, ya," ucapnya yang seketika membuat raut wajah Aeri berubah menjadi cemberut.

"Kok nggak boleh, sih?" tanyanya lucu.

Hyunjin tersenyum tipis. "Nanti kamu sakit sayang. Aku nggak mau. Apa lagi kamu mau ujian, harus jaga kesehatan," balasnya agar Aeri mengerti.

Aeri menghela napas. "Ya sudah, iya," balasnya dan mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Permisi," ucap pelayan tiba-tiba dan meletakan pesanan Aeri di atas meja.

"Terima kasih, mbak," ucap Aeri dengan mata berbinar dan langsung menyambar sendok ice cream.

"Enak?" tanya Hyunjin dengan menumpu dagunya menatap Aeri lekat.

"Hmm, enak banget," balas Aeri berubah ceria.

Hyunjin tersenyum dan menjawil hidung Aeri. "Habis ini mau kemana?"

"Beli boneka yang besar," jawab Aeri lucu dengan sendok ice cream yang masih berada di mulutnya.

"Okee, habiskan dulu."

Beberapa menit berlalu. Aeri telah menghabiskan ice cream nya dan sekarang sedang menuju toko boneka bersama dengan Hyunjin.

"Wahhh!" mata Aeri langsung berbinar saat melihat macam-macam boneka besar.

Hyunjin hanya tersenyum melihat respon gadisnya yang menggemaskan. "Mau yang mana?" tanyanya dengan melipat kedua tangan di depan dada.

Aeri menatap sekitar sejenak. "Hmm, ini, aku mau ini!" balasnya berusaha mengambil boneka besar yang melebihi dirinya sendiri.

Hyunjin tertawa kecil. "Bisa nggak?" tanyanya gemas.

"Bisa— kok," balas Aeri dengan suara yang sedikit meredam karena tertutup boneka.

Seketika ude muncul dipikiran Hyunjin untuk memotret Aeri diam-diam.

Hyunjin mengambil ponsel dan membuka aplikasi kamera kemudian, memotret Aeri yang sedang kesulitan membawa boneka yang begitu besar.

Setelah memotretnya, Hyunjin melihat hasil foto dan langsung tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah memotretnya, Hyunjin melihat hasil foto dan langsung tersenyum. "Lucu," gumamnya gemas dan memasukan ponsel ke dalam saku celana. Ia kembali menatap Aeri.

"Bisa nggak? Sini deh, aku yang bawa aja?" tanya Hyunjin tidak tega melihat Aeri yang kesulitan membawanya.

"Ya, sudah nih," balas Aeri dengan memberikan boneka yang ia pilih pada Hyunjin.

Hyunjin tersenyum. "Ada lagi?" tanyanya.

Aeri menggelengkan kepala. "Nggak, ini aja. Kamu sudah banyak keluarkan uang buat aku," ucap Aeri, ia tak mau merepotkan sang kekasih.

"Ya udah, aku bayar dulu. Ikut nggak?" tanya Hyunjin.

"Nggak deh. Aku masih mau lihat-lihat. Nanti aku tunggu depan toko ya kak," balas Aeri.

Hyunjin mengangguk dan berjalan menuju meja kasir. Sedangkan Aeri, memilih melihat-lihat seisi toko.

Saat melihat seisi toko, mata Aeri tidak lepas dari barang-barang yang di pajang di rak toko. "Bagus banget — nggak ah! Jangan boros Aeri," gumamnya untuk dirinya sendiri.

Bruk!

"Aduh" ringis Aeri saat dirinya menabrak seseorang membuatnya jatuh terduduk.

Aeri berusaha berdiri dan mengusap bokongnya yang terasa sakit.

Mengerang kesakitan, Aeri berusaha berdiri dan menatap depan. Siapa yang sudah menabraknya sampai terjatuh.

"Aeri!" pekik seseorang yang menabrak dirinya. "Maaf yaa, aku nggak sengaja. Mana yang sakit?" lanjut tanyanya khawatir.

"A-aku nggak apa-apa," balas Aeri sedikit meringis karena masih sedikit nyeri.

"Maaf sekali lagi," ucap orang itu.

"I-iya kak, nggak apa-apa," balas Aeri dengan senyuman paksa.

"Sayang, kamu ke—" ucap seseorang yang baru saja datang langsung terhenti saat melihat kehadiran Aeri.

Mata Aeri mengerjap dengan bibir sedikit terbuka. "Kak—Felix! Sa-sayang-sayangan sama kak Kyra?!" hebohnya.

Felix menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Eum..." Felix bingung dengan melirik Kyra.

"Kak, kalian ada hubungan, kan?! Jujur!" seruAeri semangat. Gadis itu sangat penasaran.

Kyra dan Felix saling tatapan sejenak dan setelahnya mengangguk pasrah.

Aeri menganga, ia tak percaya. "Seriously?!"

"Ae..." Seseorang datang membuat Aeri menoleh.

Seketika Aeri menggandeng lengan seseorang itu setelah tau siapa yang memanggilnya. Dia, Hwang Hyunjin.

Kyra dan Felix memejamkan matanya, pasti Aeri akan cerita ke Hyunjin.

"Kak Hyunjin! Tau nggak! Kak Felix sama Kak Kyra pacaran, loh!" heboh Aeri bercerita.

Hyunjin menaikan alisnya menatap kedua sahabatnya dengan heran namun, setelahnya senyuman tercetak. "Ohh, jadi ini orang yang lo sukai. Ra. Kenapa nggak cerita ke gue?" tanyanya santai namun, raut wajahnya terlihat menyebalkan.

Kyra mendengus. "Pergi lo!" usir nya kesal.

Hyunjin tersenyum miring dan memeluk pinggang Aeri posesif.

"Tenang kok, gue bakal pergi. Nggak akan ganggu kalian," balas Hyunjin setelahnya pergi begitu saja, membuat Felix dan Kyra mendengus kesal.

"Dasar bagong! Lo—" ucap Kyra terhenti saat Felix meletakan jari telunjuknya di bibir Kyra.

"Ssttt...ingat tempat, baby," bisik Felix dengan senyuman.

Kyra menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan, menetralkan emosinya pada Hyunjin yang sudah menjauh bersama Aeri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kyra menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan, menetralkan emosinya pada Hyunjin yang sudah menjauh bersama Aeri.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Vote, share and Comments
Thanks

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now