41

11.5K 1.2K 112
                                    

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Aeri semakin mendekati wajahnya pada ceruk leher Hyunjin untuk mencari posisi ternyaman nya dengan mata yang masih terpejam dan tanpa sadar, lengan Aeri memeluk lengan Hyunjin. Membuat Hyunjin diam mematung.

"Terima kasih, kak," Mengigau Aeri pelan.

Hyunjin mengerjap dengan menatap lekat gadis yang tertidur dengan sangat nyenyak namun, setelahnya senyuman kecil tercetak.

"Sama-sama," balasnya bergumam pelan.

Setengah jam berlalu, Aeri tertidur pulas di pundak Hyunjin. Bahkan dengkuran halus terdengar karena sanking nyenyak dan nyamannya.

"Hhmm...." lenguh Aeri terbangun dari tidurnya dan perlahan membuka mata dengan merenggangkan tubuh.

Aeri mengerjapkan mata. "Dimana ini?" tanyanya pelan.

"Sudah tidurnya?" Suara Hyunjin terdengar  tiba-tiba dengan memijit bahunya yang Teresa sedikit nyeri karena menahan Aeri.

Aeri membulatkan mata. "Aku tidur!" serunya heboh dengan menunjuk dirinya.

"Hmm," balas Hyunjin.

"Aduhh! Maaf kak, pegal pasti pundaknya, ya?" ucap Aeri dengan wajah memelas dan sedikit memijit bahu Hyunjin. Ia benar-benar tidak enak.

"Nggak apa-apa. Saya kasihan sama kamu, kelihatannya capek," balas Hyunjin dan keluar dari mobil.

Aeri mengikuti pria itu keluar mobil dan setelahnya binar matanya berubah kagum dan terlihat bahagia. "Woah! Ini dimana kak?!" decak kagumnya saat dirinya melihat pemandangan kota dari atas.

Hyunjin tersenyum tipis melihat senyuman gadis di sebelahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hyunjin tersenyum tipis melihat senyuman gadis di sebelahnya. "Puncak. Saya sering ke sini kalau lagi ingin sendiri atau ada masalah," jawabnya.

Aeri menatap Hyunjin. "Terima kasih, kak! Aku senang banget di bawa ke sini," serunya bahagia dengan senyuman sangat manis.

Hyunjin yang melihatnya berdehem. "Sama-sama," balasnya sedikit gugup


ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ


"Kak Felix!" panggil Aeri semangat saat membuka ruangan sang kakak.

Orang-orang yang berada di ruangan Felix langsung menatap ke arah pintu. Aeri yang menyadarinya terdiam di tempat dengan wajah polosnya. Aeri kira di dalam hanya ada Felix saja, ternyata, bukan hanya Felix melainkan teman-temannya pria itu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now