48

10.9K 1.2K 83
                                    

Bruk!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bruk!

Aeri pingsan tepat di pelukan Hyunjin. Raut wajah Hyunjin berubah panik.

"Aeri!" panik Hyunjin dengan menepuk-nepuk pipi gadis itu pelan. Namun, tidak ada respons dari Aeri. Segera Hyunjin membawa Aeri ke IGD agar dapat penanganan.

"Bertahan," guman Hyunjin dan langsung menggendong Aeri ala bridel style.

Di sepanjang perjalanan menuju IGD, banyak perawat yang ingin membantu Hyunjin namun, pria itu menolaknya karena ingin membawa Aeri sendiri.

Hyunjin tiba di IGD.

"Ada apa Hyunjin?!" tanya Minhyun khawatir. Pria itu sedang berada di IGD setelah menangani pasien nya.

"Aeri, pingsan," jawab Hyunjin, dengan membaringkan Aeri perlahan di atas bangkar rumah sakit.

Minhyun mulai periksa keadaan Aeri.

"Gimana, yah?" tanya Hyunjin terlihat sangat cemas.

Minhyun melirik sang putra dengan senyuman. Setelah sekian lama, ia baru pertama kali melihat putranya, Hwang Hyunjin terlihat cemas pada seorang perempuan selain bundanya dan Kyra.

"Penyakit maag nya kambuh," jawab Minhyun tenang.

Hyunjin menghela napas lega. Syukurlah bukan penyakit yang serius. "Ayah kok tahu Aeri punya penyakit maag?" tanyanya heran.

Minhyun menghela napas. "Ayah membaca riwayat penyakitnya, Hyunjin," balasnya. "Padahal Aeri pasien kamu loh! Masa nggak tahu riwayat penyakitnya," lanjutnya.

Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aku nggak baca yang itu," balasnya.

Minhyun menggelengkan kepala. "Biarkan cairan infusan habis dulu. Saat sadar kamu suruh Aeri makan dan setelahnya minum obat," pesannya sebelum meninggalkan putranya yang menjaga Aeri.

"Iya, ayah."

Minhyun tersenyum jahil kali ini. "Tumbenan sekali kamu khawatir sama perempuan selain bunda dan Kyra?" tanya dengan menaik turunkan alisnya.

Hyunji mendengus, dan memilih menatap Aeri. Ia tidak menjawab candaan Minhyun.

Minhyun mendesis. "Dasar anak durhaka," ucapnya di buat-buat.

"Ayah, jangan lebay," balas Hyunjin malas.

Minhyun tersenyum tipis dan menepuk bahu sang putra. "Ayah keluar dulu. Tolong jaga Aeri dan rawat sampai dia sembuh," pamitnya.

"Hmm," balas Hyunjin singkat.

Minhyun kembali menggelengkan kepala dengan sikap Hyunjin padanya. Kalau bukan anak sudah di pecat mungkin dari rumah sakit.

Minhyun telah keluar rumah sakit. Sedangkan Hyunjin, menarik kursi dan duduk di sebelah bangkar yang di tempati Aeri. Menunggu sampai Aeri tersadar dari pingsannya.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now