29

10.9K 1.2K 41
                                    


ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Aeri dan Hyunjin sudah berada di dalam mobil. Keadaan terasa begitu hening. Namun, ucapan seorang Hwang Hyunjin yang tiba-tiba membuat Aeri menoleh heran.

"Mau makan dulu nggak?" tanya Hyunjin. Aeri terheran, tumben sekali pria itu mengajaknya untuk makan.

"Eum, terserah kakak aja," balas Aeri.

Hyunjin mengangguk, dan tidak lama mobil menepi ke sebuah restoran yang bisa di bilang berkelas.

Hyunjin dan Aeri keluar mobil, setelahnya mereka masuk dengan Hyunjin yang jalan lebih dulu di ikuti Aeri di belakangnya.

"Selamat sore, tuan Hwang," sapa pelayan restoran dengan ramah.

Hyunjin berdehem dan pelayan restoran melirik Aeri sekilas.b"Di tempat biasa tuan ?" tanyanya.

"Hmm," balas Hyunjin lagi.

Aeri mendesis saat respon pria itu yang terkesan dingin pada pelayan restoran.

Pelayan itu mengangguk dan mengantarkan Hyunjin, Aeri ke sebuah ruangan.

"Silahkan," ucapnya dengan membukakan pintu ruangan tersebut. "Pesan menu biasa?" tanya pelayan itu lagi.


Hyunjin menatap Aeri. "Kamu mau pesan apa?" tanyanya.

"Eum..." jeda Aeri dengan melihat buku menu. "Spaghetti Aglio e Olio, minumnya lemon tea aja!" lanjut Aeri dengan menutup buku menu dan memberikan pada pelayan.

"Saya seperti biasa," ucap Hyunjin pada pelayan.

"Baik, silahkan di tunggu. Pesanan akan segera datang," ucap pelayan, setelahnya meninggalkan Hyunjin dan Aeri.

Keadaan menjadi hening. Aeri melihat ruangan sekitar yang bisa di bilang romantis jika yang datang ke tempat ini sepasang kekasih.

Aeri berdehem. "Kakak sering ke sini?" tanya Aeri sambil celingak-celinguk melihat ruangan.

"Hmm," balas Hyunjin tanpa menatap Aeri karena sibuk dengan ponsel.

"Ohh."

"Eum, aku boleh nanya nggak?" tanya Aeri lagi.

"Apa?" tanya Hyunjin datar.

"Kok kakak mau jemput aku? Bukannya kakak paling nggak suka sama cewek bawel kaya aku?" tanya Aeri penasaran.

Hyunjin diam sejenak. "Saya di suruh Felix" jawabnya.

Senyum Aeri seketika luntur. Ia kira, pria itu menjemputnya karena kemauannya sendiri.

Tidak lama pesanan mereka datang, Aeri langsung menyantap makanan yang ia pesan tanpa bicara dan menatap Hyunjin.

"Uhuk...uhuk..." Tiba-tiba Aeri tersedak karena makan terburu-buru.

"Makan tuh pelan-pelan, kaya anak kecil saja," seru Hyunjin mengejek.

Aeri mendengkus. "Namanya tersedak nggak bisa di prediksi tau!" serunya kesal.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now