25

11.4K 1.1K 49
                                    

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Aeri tiba di kelas dan saat memasuki kelas, ia sudah di sambut heboh oleh Hana. Sahabatnya.

"Pagi, Aeri!" sapa Hana semangat.

"Hmm, pagi" balas Aeri datar.

Hana menaikan alisnya. "Kenapa, pagi-pagi muka kamu udah di tekuk gitu?" tanyanya dengan duduk di sebelah Aeri.

Aeri diam sejenak, setelahnya menghela napas. "Tapi janji jangan heboh?" ucapnya tegas.

"Iyaa janji," balas Hana dengan merubah posisi duduknya agar menghadap pada Aeri.

Aeri menarik napas dan  menghembuskannya perlahan. "...Jeno sama Sihyeon mau tunangan," ucapnya lirih membuat Hana menutup mulutnya tak percaya.

"Se-serius kamu? Tau dari mana?!" tanya Hana dengan mengeraskan rahang. Hana sangat mengenal Aeri, gadis itu sudah menyukai Jeno lama tetapi, sampai saat ini cowok itu belum menyadarinya.

Aeri berubah sendu. "Dia sendiri yang bicara ke aku kemarin," jawabnya lirih dengan menunduk.

Hana mengelus bahu Aeri. Menatap iba sahabatnya. "Kamu nggak apa-apa?"

Aeri menggeleng pelan. "Nggak. Aku nggak baik-baik," balasnya.

Hana menghela napas pelan. "Pokoknya kamu harus lupakan Jeno. Masih banyak cowok yang lebih baik dan tampan darinya!" serunya menggebu. Hana ingin menyemangati Aeri.

Aeri tersenyum tipis. "Aku lagi berusaha."

"Bagus! Itu baru sahabat aku!" ucap Hana semangat. "Aku bakal bantu kamu untuk melupakan Jeno," lanjutnya.

Aeri tersenyum tipis kembali, setidaknya ada yang menghibur di saat seperti ini.

"Terima kasih," balas Aeri dan memeluk Hana.

Hana mengangguk dan membalas pelukan Aeri. "Jeno nggak pantas buat kamu. Kamu terlalu baik buat cowok yang nggak peka sama perasaan," ucapnya.

Tanpa disadari, seseorang mendengar percakapan mereka dari balik pintu kelas.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Bel istirahat berbunyi. Aeri dan Hana bersiap untuk ke menuju kantin. Saat berjalan di koridor sekolah, banyak adik kelas yang menyapa Aeri. Sedangkan yang di sapa hanya memberikan respon senyuman tipis.

Tiba di kantin. Tatapan Aeri langsung bertemu dengan Jeno yang kebetulan duduk di dekat pintu masuk kantin bersama Sihyeon.

Segera Aeri mengalihkan tatapannya ke arah lain.

Hana yang menyadari dan mengerti situasi, langsung menggandeng Aeri dan membawanya menjauh dari radar seorang Lee Jeno.

"Kita ke sana aja," ucap Hana.

Aeri mengangguk dan ikut saja.

"Aeri, Hana!" panggil Nakana yang sudah tiba lebih dulu di kantin.

Aeri dan Hana tersenyum. Mereka mendekati keberadaan Nakana.

"Mau makan apa? Aku yang pesan?" tanya Hana.

"Nasi goreng, pedas, ya," jawab Aeri.

Hana mengangguk.

"Nakana tolong jaga Aeri dari Jeno," bisik Hana ke Nakana.

Nakana mengerutkan kening, bingung. Apa maksud Hana, tetapi setelahnya mengangguk. Mungkin nanti akan bertanya lanjut dengan cewek itum

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now