68

8.1K 930 29
                                    

"Min, gue harus apa?" tanya Hyunjin lirih, saat dirinya melihat Aeri yang menangis dalam pelukan Felix dan tangisannya terdengar menyedihkan di telinganya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Min, gue harus apa?" tanya Hyunjin lirih, saat dirinya melihat Aeri yang menangis dalam pelukan Felix dan tangisannya terdengar menyedihkan di telinganya.

"Minta maaf dan jelaskan kenapa lo putusin hubungan sama Aeri," balas Seungmin serius.

Hyunjin terdiam dengan menatap Aeri dari luar ruangan. Ia ingin sekali merengkuh tubuh mungil itu dalam pelukannya.

"Mau sampai kapan lo kaya gini?" lanjut Seungmin tegas kemudian, mendorong bahu Hyunjin dan membuka lebar pintu kamar Aeri secara paksa.

Akibat ulah Seungmin, pintu terbuka dan membuat Aeri melepaskan pelukannya dengan merubah atensinya ke pintu.

Tatapan tajam langsung Felix berikan pada seseorang yang tiba-tiba masuk.

"Ngapain lo ke sini?!" tanya Felix ketus dan menyembunyikan Aeri di belakang tubuhnya. Untuk kali ini, Felix tidak akan membiarkan Aeri bertemu Hyunjin. Sedangkan, Aeri menunduk. Gadis itu tidak ingin menatap Hyunjin.

Hyunjin melangkah masuk. Mengabaikan Felix yang terlihat tidak menerima kedatangannya.

"Kasih gue waktu bicara sama Aeri," lirih Hyunjin dengan melirik Aeri yang berusaha untuk tidak menatapnya.

Tarikan baju dirasakan Felix. Felix menoleh dan pelakunya adalah Aeri. Aeri menggelengkan kepala, memberikan isyarat kalau gadis itu tidak ingin bicara dengan Hyunjin.

Felix langsung mengangguk mengerti dan kembali menatap Hyunjin. "Nggak. Gue nggak izinkan lo bicara sama Aeri," balasnya ketus.

Hyunjin terdiam. Ia kembali melirik Aeri. Hyunjin bisa melihat kedua manik  mata Aeri yang berkaca-kaca dan wajahnya terlihat pucat.

"Kak, suruh mereka pergi," bisik Aeri pelan dirinya ingin tenang.

Felix kembali mengangguk. "Sorry, Aeri lagi nggak mau di ganggu. Kalian bisa pergi," usirnya tegas.

"Sebentar aja, Lix. Gue mohon," ucap Hyunjin memelas.

"Gue bilang nggak! ya nggak!" balas Felix tegas. "Lo paham penolakan, bukan?" lanjutnya sarkas.

Hyunjin menghela napas. "Ya sudah...." Melirik Aeri dengan sendu kemudian,tersenyum. "Cepat sembuh Aeri dan maaf," lanjutnya lembut. Ia tahu, Aeri masih mau mendengar suaranya walaupun tidak ingin menatapnya.

Aeri melirik Hyunjin sekilas dan setelahnya mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Aku pergi, ya. Cepat sembuh," lanjut Hyunjin dan terpaksa keluar kamar rawat dengan perasaan campur aduk. Antara sedih dan kecewa pada dirinya yang membuat Aeri sakit.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now