Aeri mendelik mendengar ucapan dari Hyunjin."Kamu ngomong apasih! Mesum banget," seru Aeri menepis pelan tangan Hyunjin yang menyentuh leher jenjangnya.
Hyunjin tersenyum miring kemudian mengusak surai hitam Aeri. "Nggak akan sayang. Aku tahu batasan," balasnya.
Aeri mendesis. "Batasan? Alah, kemarin aja kamu di rumah aku main nyosor aja."
Hyunjin tersenyum dengan menampilkan gigi putihnya. "Ya itu khilaf, lagi pula nggak sengaja," balasnya.
Aeri memutar bola mata malas dan kembali membaca buku. Ia memilih mengabaikan Hyunjin yang masih setia menatapnya dengan lekat.
"Terserah," balas Aeri dan mengganti lembaran buku.
Hyunjin mendengus karena diabaikan. "Aeri," panggilnya namun, Aeri tidak merespon. Gadis itu fokus ke bukunya dan masih ada rasa kesal dengan sang kekasih.
"Sayang..." lanjut Hyunjin namun, tetap Aeri tidak meresponnya.
"Baby..." panggil Hyunjin yang membuat Aeri menghela napas dan kali ini menoleh.
"Apa?" tanya Aeri dengan wajah datarnya. Ia sedikit kesal saat kegiatan membacanya terganggu.
"Makan di luar yuk, aku lapar nih," jawab Hyunjin memelas.
Aeri menggeleng kepala. "Nggak mau," balasnya kembali membaca buku.
Hyunjin kembali mendengus dan mengambil buku yang di pegang Aeri.
Aeri terkejut namun, setelahnya menjadi kesal karena buku yang ia baca di ambil paksa oleh Hyunjin.
"Ihh! Balikin nggak!" kesal Aeri bangun dari duduknya dan berjinjit agar mendapatkan bukunya yang berada di tangan Hyunjin.
"Nggak mau...." balas Hyunjin berjinjit juga dan agak menjauh dari keberadaan Aeri.
Aeri menghela napas dan melangkah mendekati Hyunjin namun, pria itu memundurkan langkahnya lagi.
"Kak, jangan buat aku kesal ya!" seru Aeri yang berusaha menahan emosinya.
Hyunjin menggelengkan kepalanya.
Aeri menarik napasnya dan mulai mendekati Hyunjin sedikit berlari namun, lagi-lagi Hyunjin menjauh dari Aeri.
"Balikin nggak!" kesal Aeri.
"Nggak mau..." balas Hyunjin dengan berusaha naik ke lantai dua ruangan kerjanya. Aeri juga ikut naik ke lantai dua untuk mengejar Hyunjin. "Makan di luar, baru aku balikin bukunya," lanjutnya dengan senyuman.
Aeri menghela napas, pasrah. "Ya sudah, iyaa." Terimanya terpaksa.
Hyunjin tersenyum lebar dan menuruni anak tangga untuk mendekati Aeri.
"Gitu dong, makin sayang aja," ucap Hyunjin dengan mengusak surai hitam Aeri pelan.
Aeri mendesis dan menepis pelan tangan Hyunjin.
YOU ARE READING
ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔
FanfictionHwang Hyunjin adalah lulusan dari universitas Oxford jurusan kedokteran. Dengan usia yang masih muda, dia sekarang sudah bekerja di sebuah rumah sakit swasta milik keluarganya sebagai Dokter Bedah Ortopedi. Hyunjin sangat tampan, mapan dan ramah ter...