#64

7.6K 1.2K 265
                                    

| RavAges, #64 | 3524 words |

AKU PERNAH melihat tinju Alatas berubah menjadi logam saat kami berada di atas kapal pesiar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU PERNAH melihat tinju Alatas berubah menjadi logam saat kami berada di atas kapal pesiar. Dia terpaksa menonjok seorang anak cowok bernama Harun yang mendadak tak stabil karena melihat potongan tubuh jasad keluarganya.

Hampir di saat yang sama, Erion sempat bercerita Alatas pernah mengubah seluruh tubuhnya jadi besi. Pemuda itu menjelma jadi 'iron man' ketika mereka menemui Giok, salah satu teman satu barak Alatas dan Truck di Herde. Yang tidak diketahui oleh anak itu adalah dampak yang diterima tubuh Alatas setelahnya.

Apa yang Erion ceritakan padaku itu terjadi tepat setelah mereka bertiga lolos dari tiga orang Pemburu—yang satu tewas ditembak teman sendiri, yang lain pingsan kena getok gayung logam raksasa di wajah, dan satu lagi lari setelahnya.

Truck memaksa mereka bergegas karena merasa hari menggelap lebih cepat, yang memang benar. Malam turun lebih awal, bulan dan bintang tampak samar sebelum kemudian lenyap seolah ada awan badai yang menyelimuti langit. Meraba dalam kegelapan dan cahaya cat semprot merah di dedaunan, Truck, Alatas, dan Erion terseok di jalan setapak yang diapit belukar tajam setinggi pinggang.

"Lihat?" Alatas menyenggol Truck sambil melirik Erion yang berjalan paling depan. Erion tampaknya sengaja menjaga jarak karena Truck telah menyalakan senternya. "Anak itu seorang X, Truck! Dia bisa melihat dalam gelap—kayak kucing. Dan, coba tadi kau melihatnya—astaga, dia membuat palu logamku yang seberat puluhan kilo melayang sebelum menghantam si Pemburu!"

Truck berjengit dan berkomentar, "Jadi centong raksasa itu memang palu?"

Alatas berpura-pura tak mendengar hinaan Truck. "Erion bahkan bisa—apa itu namanya? Manipulasi sesuatu ... Phantom level atas yang kita pelajari di Herde?"

"Force field?" tanya Truck yang ditanggapi dengan jentikan jari antusias Alatas. "Mustahil. Dia sepuluh tahun."

"Sungguh! Pemburu itu berhenti tepat di depan wajahku dan bertingkah seolah tak melihat apa-apa!" Alatas pun menarik Erion dan meminta, "Bisa kau lakukan yang tadi? Membuat kita tak kasat mata?"

Erion melambaikan tangannya malas-malasan dan berdenyarlah udara di sekitar mereka hingga keduanya lenyap dari pandangan. Truck membelalak sampai jatuh terduduk dan menghancurkan belukar di belakangnya. Senternya jatuh menggelinding sampai Erion meloncat ke belakang Alatas.

"Wah ...." Truck bergumam takjub, tetapi wajahnya memucat. Tangannya mengapai-gapai menembus medan gaya Erion. "Bayangkan apa yang NC mampu lakukan untuk mendapatkan anak ini."

Alatas memutar bola matanya. "Kita sudah bahas ini. Erion tidak bakal ditinggal di mana-mana! Kecuali kau bisa menemukan, entahlah, penitipan anak Fervent yang kurang berbahaya dari Pusat Karantina."

Truck berdiri dan memungut senternya, lantas menyebrangi batasan medan gaya Erion. Masih ternganga, dia berujar, "Di tempat Giok mungkin aman. Dia pasti bersama Meredith."

RavAgesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang