(38)Teror

453 45 4
                                    

Kai dan Krystal berjalan beriringan kembali menuju kastil. Tanpa segan, keduanya saling menggenggam tangan. Krystal sempat ingin melepaskannya saat makhluk-makhluk lain mulai memperhatikan mereka, tapi Kai menolak dan tetap menggenggam tangan gadisnya.

Diantara banyak mata yang memperhatikan mereka, ada sepasang mata yang menatap sendu kearah keduanya. Dia adalah Sehun. Meskipun ia sudah meneguhkan diri untuk membiarkan Krystal bahagia bersama Kai, tapi tetap saja ada rasa tak rela dalam hatinya.

"Jadi kau kalah cepat, hah?!" Taeyong tiba-tiba berdiri disamping Sehun.

"Tau apa kau?" Jawab Sehun ketus sembari melengos.

Taeyong segera menyamakan langkahnya dengan pria itu. "Kalau begitu, kau pasti mengalah karena Krystal lebih memilih werewolf itu"

"Tae, hentikan omong kosongmu"

Taeyong tertawa pelan. "Ternyata kau tak setangguh yang ku kira"

Sehun tiba-tiba menghentikan langkahnya, begitu pun dengan saudaranya itu.

"Sehun yang ku kenal tidak seperti ini.. dia tidak lemah, tak mudah menyerah, apalagi melepaskan apa yang ia inginkan" Sehun diam.

"Jika menurutmu kau pantas untuk Krystal.. maka perjuangankan dia. Dapatkan apa yang kau inginkan. Jadilah Sehun yang tegas dan keras seperti dulu"

Taeyong tersenyum lalu menepuk bahu Sehun pelan. "Kau boleh pikirkan ucapanku barusan.. dan ingat, aku mendukungmu sekarang" Setelah itu ia pergi meninggalkan Sehun yang terdiam.


*****
"Sampai sini saja" Krystal melepaskan genggaman tangannya saat mereka sudah berada didepan gerbang asrama wanita di kastil werewolf.

"Kenapa? Aku ingin mengantarmu sampai depan pintu kamarmu" Jawab Kai dengan santainya.

"Kaiii.. jangan mencari masalah, oke?!"

Kai pun tertawa. "Aku bercanda" Ucapnya sembari mengacak rambut Krystal.

"Sekarang kau masuk dan istirahat.. ingat, jangan pernah berkeliling lagi sendirian. Kau bisa panggil aku kapanpun kau mau"

Krystal hanya menjawab dengan anggukan.

"Dan satu lagi.. jika para penyihir itu mengganggumu.."

"Iya, Kai.. aku akan memberitahumu jika itu terjadi" Potong Krystal mendahului pria itu, dan Kai pun tersenyum.

Tiba-tiba ada sebuah suara dehaman dari arah belakang. Dan ternyata itu adalah Suzy. Gadis itu berjalan mendekat dengan tangan yang dilipat di dada.

"Ternyata kau yang sudah menculik Krystal" Ucapnya santai.

"Menculik?" Kai mengerutkan dahinya.

"Aku dan yang lain mencari Krystal sedari tadi, dan ternyata kau malah mengajaknya berkencan"

"Suzy.." Protes Krystal sembari tersenyum.

"Ish, kenapa kau menjadi sangat menyebalkan Bae Suzy?!" Kesal Kai.

Tanpa memperdulikan Kai, Suzy menarik tangan Krystal agar gadis itu lebih dekat dengannya.

"Sekarang kau kembali ke asrama pria" Perintah Suzy.

"Tunggu!" Kai menahan Krystal yang hendak pergi bersama Suzy.

"Hey!" Sentak Suzy. "Mundur.. ayo mundur, Kai!" Lanjutnya sembari menunjuk sepatu pria itu.

"Kau sudah melewati batas asrama" Kai membuang wajahnya mendengar ucapan Suzy.

"Eyy, sudahlah kalian berdua.. Kai, sebaiknya kau kembali ke asrama sebelum pengawas mencarimu. Dan aku akan masuk sekarang"

IMMORTALDonde viven las historias. Descúbrelo ahora