(6)Generasi ke-4

1K 120 75
                                    

Krystal kembali kekamar lalu melempar buku yang ia pegang ke ranjang. Ia mengusap wajahnya kasar lalu menggigit kuku jarinya cemas. Apa keputusannya untuk menyerahkan diri itu benar? Lalu bagaimana dengan semua perkataan Yang Mulia Ratu? Krystal sangat bingung sekarang.

Tapi ia kembali teringat dengan ucapan Kai dan Seolhyun juga penjelasan buku itu mengenai dirinya. Krystal tak ingin menjadi monster yang menyakiti banyak orang. Apapun yang terjadi, ia memang tak seharusnya tetap hidup sampai sekarang. Itu pikir Krystal.

Gadis itu menatap jam ditangannya yang sudah menunjukan pukul setengah 2 lebih. Dan Krystal pun dengan cepat mengambil tas gandong berwarna hitamnya, lalu memasukan beberapa pakaian dan juga barang yang mungkin ia butuhkan. Dan setelah itu perhatian Krystal jatuh kembali pada buku diatas ranjang. Ia menatapnya lama sembari menimang apa harus membawanya atau tidak, tapi akhirnya Krystal mengambil buku itu dan memasukannya kedalam tas.

Ketukan pelan dipintu kamarnya membuat Krystal terdiam sesaat. Itu pasti Seolhyun karena sekarang sudah pukul 2 tepat. Krystal menarik nafasnya dalam sebelum berbalik untuk keluar kamar. Tapi betapa terkejutnya ia saat menemukan seorang pria yang berdiri tepat dihadapannya ketika berbalik. Krystal hampir saja berteriak jika tidak langsung mengontrol dirinya.

"Jangan pergi!" Ucap pria itu membuat Krystal menatapnya sebal.

"Kenapa kau selalu datang dengan cara seperti ini?!" Marah Krystal.

"Jangan pergi" Ucapnya lagi tanpa menjawab pertanyaan Krystal.

"Oh ya tuhan, kau benar-benar aneh"

"Bisakah kau dengarkan aku?"

"Tidak!" Tegas Krystal "Kau yang harus dengarkan aku.. semenjak aku pergi dari rumah, kau tak pernah muncul lagi dihadapanku. Kupikir kau memang menghilang dan tak akan datang lagi"

"Aku tidak akan datang jika kau dalam keadaan aman"

Krystal menatap pria bersayap itu dalam "Dan menurutmu sekarang aku sedang tak aman?"

"Kau akan pergi meninggalkan tempat ini" Jawabnya.

"Yaa.. memang mungkin itu tak aman bagiku, tapi sudah pasti akan aman untuk semuanya"

"Jangan pergi"

"Aku akan pergi!" Krystal berjalan melewati pria bersayap itu.

"Krystal!" Gadis itu berhenti saat namanya disebut, dan ia pun menoleh.

"Apa lagi?"

"Jangan pergi"

Krystal memutar bola matanya malas "Freak! Terserah apa katamu!" Ucap Krystal lalu kembali berjalan dan membuka pintu.

Saat itu juga, Krystal menemukan Seolhyun yang memakai jubah bertudung warna hitam. Dan seperti biasa, gadis itu menatapnya tajam.

"Kau bicara dengan siapa?" Tanya Seolhyun membuat Krystal gugup.

"Tidak ada"

"Jangan berbohong, aku mendengar suaramu dari dalam kamar seperti sedang bercakap dengan seseorang"

"Tapi aku tidak berbohong.. mau melihat kamarku agar kau percaya?" Krystal memegang kenop pintu kamarnya.

"Tidak perlu, kita harus cepat pergi sebelum ada yang tahu" Krystal pun bisa bernafas lega.

"Pakai ini!" Seolhyun memberikan jubah hitam untuk Krystal. Dan setelah memakainya, mereka pun pergi dengan hati-hati.

Krystal akui, Seolhyun sangat cerdik menyusun cara agar mereka bisa keluar dari istana. Bahkan para penjaga pun tak melihat mereka. Dan sekarang mereka berdua sedang berjalan menuju perbatasan wilayah serigala.

IMMORTALWhere stories live. Discover now