(32)Keputusan

684 74 6
                                    

Sudah satu minggu Krystal dan keluarganya berada di Winston, tapi sampai saat ini syukurnya belum terjadi apa-apa. Pasukan kementrian terus berjaga di setiap titik wilayah di Winston. Mereka masih mencoba menelusuri jejak Rery dan para leluhurnya, juga melakukan penelitian lebih lanjut mengenai makhluk immortal.

Dan ada satu fakta mengejutkan yang mereka temukan, yaitu makhluk immortal bisa mati jika dibunuh oleh makhluk immortal juga. Hal itu jelas membuat semuanya khawatir. Tapi Krystal dengan tegas mengatakan jika ia akan tetap melawan makhluk immortal generasi pertama demi melindungi Winston dan seluruh isinya.



*****
Krystal menatap bulan yang bersinar diatas sana dari balik jendela kamarnya. Pandangannya menerawang, pikirannya kembali pada ucapan Arcel dan Professor Kim sore tadi. Mereka meminta Krystal agar mengikuti pelajaran di sekolah mulai besok. Itu semua dilakukan agar Krystal bisa berlatih dan lebih mengembangkan kemampuannya sebelum peperangan nanti.

Krystal tak langsung menyetujui hal itu karena ingin lebih dulu meminta ijin pada sang Ayah, dan Professor Kim bilang ia yang akan mengurus hal itu.

"Sayang.."

Krystal langsung menoleh dan tersenyum saat melihat pria yang dipikirkannya berjalan mendekat.

"Kau belum tidur?" Tanya Jaejoong.

"Aku tidak bisa tidur"

"Ada yang sedang kau pikirkan?"

"Aku sedang memikirkan Ayah"

Jaejoong pun terkekeh pelan. "Memang ada apa dengan Ayah?"

Krystal menatap pria itu serius. "Aku tahu Ayah khawatir"

Seketika raut wajah Jaejoong langsung berubah. "Baiklah, kita memang harus membahas hal ini"

Jaejoong membawa Krystal duduk diatas ranjang.

"Krys, Ayah tak setuju dengan semua keputusanmu"

"Tapi Ayah.."

"Ayah tak ingin mengambil resiko untuk kehilanganmu, Krys.. ingat kita baru saja bertemu dan berkumpul kembali" Potong Jaejoong.

"Aku tahu.. tapi apa gunanya aku jika tak bisa melindungi semua makhluk disini?"

"Bukan kewajibanmu untuk melindungi semua makhluk penghuni Winston, nak!"

"Tentu itu kewajibanku, Ayah, karena aku yang bisa melawannya.. mungkin kemampuanku dan generasi pertama belum sebanding, tapi kami sama-sama makhluk immortal. Hanya aku yang memiliki kesempatan untuk membunuhnya"

"Lalu bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya?" Krystal terdiam. "Kau sendiri yang bilang jika kemampuan kalian tak sebanding.. makhluk itu sudah lebih dulu terlahir jauh sebelum dirimu, karena itu dia pasti lebih kuat, Krys"

"Ayah.. bisakah kau percaya padaku?"

Jaejoong membuang wajahnya menahan marah, dan Krystal pun segera menggenggam kedua tangannya.

"Aku menyayangi Ayah, dan aku juga tak ingin berpisah dengan Ayah.. karena itu bantu aku agar bisa mengalahkan generasi pertama. Aku butuh dukunganmu, Ayah. Kumohon!"

"Ayah tak ingin kehilanganmu lagi" Lirih Jaejoong.

"Tak akan" Krystal mengelus pipi Ayahnya. "Aku akan berusaha agar tetap hidup. Aku janji"

Jaejoong menggenggam tangan Krystal yang ada di pipinya. Lama ia terdiam sampai akhirnya Jaejoong pun menyerah.

"Baiklah, nak.. Ayah akan mendukung segala keputusanmu. Ayah akan tetap disampingmu apapun yang terjadi"

IMMORTALWhere stories live. Discover now