(14)Maraville

633 94 50
                                    

Krystal dibawa paksa oleh para prajurit sihir itu. Dan untuk kesekian kalinya ia merasa dunia berputar kemudian mereka telah berada ditempat yang berbeda. Tapi sekarang Krystal tidak terlalu merasa mual, mungkin ia sudah terbiasa.

Krystal melihat sekeliling, ia berada di sebuah pulau ditengah lautan. Langit yang gelap dan penuh petir membuat suasana sangat menakutkan. Krystal pun kembali diseret mengikuti langkah para penyihir yang mengapitnya dari kedua sisi dan seorang lainnya didepan.

Krystal berjalan melewati beberapa sel penjara yang gelap. Tapi berkat kemampuan werewolfnya, ia bisa melihat isi sel itu.

Sel pertama terdapat seorang pria paruh baya gemuk sedang meringkuk disudut ruangan.

Sel kedua diisi pria muda berambut sebahu dan ikal, tatapannya sangat tajam juga lidahnya beberapa kali terjulur seperti ular.

Sel ketiga, Krystal terdiam sesaat, ya ia mengenali mereka. Sel itu berisi 2 saudara Sehun yang Krystal tak tahu namanya. Hal itu membuat Krystal melirik ke belakang sesekali untuk memastikan, dan ternyata memang benar.

Dan saat mereka melewati sel keempat, Krystal benar-benar tak bisa menahan diri lagi. Yang Mulia Ratu berada disana. Krystal pun melepaskan cengkraman dua penyihir itu ditangannya membuat mereka terlempar. Dan Krystal segera berlari ke sel milik Yang Mulia Ratu.

"Krystal?!" Wanita itu berjalan menuju jendela kotak yang dipagari. "Sayang, kau baik-baik saja?"

Krystal menggeleng. "Maafkan aku.. ini semua salahku"

"Tidak-tidak.. ingat semua yang kukatakan dulu. Banyak yang menyayangimu, Krys.. tetaplah kuat dan jangan menyerah"

"Tapi.."

"Miseriae!" Seketika Yang Mulia Ratu terhempas kebelakang.

"Tidak!!" Krystal berbalik menatap penyihir itu.

"Ingat, jika kau melawan.. wanita itu akan mati sekarang juga"

Krystal diam, nafasnya masih naik turun karena marah tapi pada akhirnya ia pun luluh. Krystal sadar jika para penyihir itu memanfaatkan kelemahannya dengan mengancam orang-orang yang ia sayangi. Tapi demi keselamatan mereka Krystal tidak boleh gegabah. Ia benar-benar akan mengorbankan diri demi keselamatan mereka semua.

"Bawa dia!" Ucap penyihir itu memerintah prajurit yang terlempar tadi.

Krystal pun kembali diseret dan kali ini menaiki tangga sampai ke lantai paling atas. Ia dimasukan kedalam sampai terjatuh.

"Jangan berpikir untuk kabur dan memberontak.. kau tak akan bisa melakukan apapun disini!!" Setelah itu mereka pun pergi.

Krystal memejamkan matanya. Ia tak tahu harus melakukan apa. Semua yang ia sayangi sedang dalam bahaya, dan Krystal tak mau mengambil resiko jika melawan mereka.

Petir diluar terdengar sangat kencang. Krystal meringkuk disudut ruangan sembari menekuk kedua kakinya. Ia ingin menangis tapi air matanya terasa kering.

Plukk..

Ada yang melemparnya dengan batu kecil, dan itu berasal dari luar sel.

"Ssttt.. Krys!" Bisik seseorang.

Krystal mengenal suara itu. Ia pun bergegas mendekati jendela kecil berpagar besi.

"Baekhyun?"

"Kenapa kau bisa sampai tertangkap?" Tergurat rasa cemas di wajah pria itu.

"Ceritanya sangat panjang"

"Maaf aku tak bisa berbuat apa-apa tadi.. tapi Krys, hal ini membuat rencanaku menjadi berantakan" Ucap Baekhyun pelan.

IMMORTALDonde viven las historias. Descúbrelo ahora