(15)Menjadi Tawanan

672 88 27
                                    

Krystal terus menyusuri lorong besar dan panjang itu sampai akhirnya melihat jalan keluar di depan sana. Krystal pun segera berlari tapi langkahnya langsung terhenti saat keluar dari lorong itu. Banyak sekali penyihir yang berlalu lalang di sekitarnya, dan itu membuat Krystal semakin gugup.

Tempat itu berbentuk lingkaran yang memiliki hampir 10 pintu besar. Dan setelah Krystal perhatikan, ternyata pintunya dibuka menggunakan sihir atau mantra.

"Aku harus memilih pintu yang mana?" Bisik Krystal pada Lay.

"Arah jarum jam 10" Terdengar jawaban dari pria itu.

Krystal menarik nafasnya dalam sebelum mulai berjalan ke pintu yang dimaksud. Ia berusaha sebisa mungkin agar tidak bersentuhan atau menimbulkan suara sedikit pun. Dan saat sudah sampai di depan pintunya, Krystal terdiam. Waktunya hanya tersisa 5 menit lagi, tapi Krystal tidak tahu cara membuka pintu ini.

Tapi tiba-tiba, pintunya terbuka sendiri. Dan saat Krystal melihat kebelakang, ternyata ada seorang pria yang akan masuk. Karena itu Krystal tak membuang waktu lagi.

Tapi sialnya ini tak semudah yang ia bayangkan. Setelah masuk kedalam pintu tadi, Krystal kembali berada di sebuah lorong dengan 6 pintu di kedua sampinya, dan 1 lagi pas di hadapannya.

"Kemana lagi?" Tanya Krystal frustasi.

Tapi sebelum Lay menjawab, Krystal melihat pria tadi membuka pintu yang ada di hadapannya dan Krystal bisa merasakan jika Kai dan Sehun juga ada disana. Karena itu Krystal pun segera berlari dan masuk sebelum pintunya tertutup.

Dan ternyata benar, Kai dan Sehun memang berada disana. Yang membuat Krystal terkejut adalah posisi mereka yang digantung terbalik, tangannya juga diikat keseluruh tubuh.

"Katakan padaku, apa masih ada makhluk yang melindungi Krystal dan belum tertangkap diluar sana?" Perhatian Krystal langsung tertuju pada pria tadi yang tiba-tiba berbicara.

"Tidak ada!" Jawab Kai.

"Jangan berbohong.. katakan yang sebenarnya demi keselamatan kalian"

"Meskipun ada kami tak akan memberitahumu, nyawa kami taruhannya" Sentak Sehun.

Pria itu tertawa. "Seharusnya kalian mengerti maksud pertanyaanku.. tapi ya sudahlah, biar kucari sendiri saja" Setelah itu ia pun pergi.

"Maafkan aku karena tak bisa berbuat apapun untuk kalian" Lirih Krystal.

Kai dan Sehun terkejut saat mendengarnya. "Krys, kau disini?"

"Yaa.."

"Apa yang kau lakukan? Cepat pergi selamatkan dirimu"

"Menurutmu aku bisa pergi saat kalian semua menderita karenaku"

"Gadis bodoh, kenapa masih saja mempedulikan kami? Jangan membuat semua pengorbanan orang-orang yang melindungimu sia-sia dengan cara membahayakan diri sendiri seperti ini!" Ucap Sehun.

"Lalu aku harus bagaimana? Pergi seperti yang kalian ucapkan dan bersembunyi dengan segala rasa bersalah ini?"

"Krys, bisakah kau dengarkan aku?" Tanya Kai. "Selagi kau bisa pergilah dari tempat ini, pergi sejauh mungkin.. kami semua ingin kau aman dan selamat. Jika kau juga menyayangi kami, turuti ucapanku" Lanjutnya.

"Aku menyayangi kalian, tapi aku tak akan pergi" Jawab Krystal.

Kai menghela nafasnya berat. "Ya, kau memang gadis paling keras kepala yang pernah kukenal.. dan itu sama sekali tak berubah sampai sekarang"

"Kai, bagaimana dengan lukamu? Apa punggungmu masih sakit?" Alih Krystal.

"Ya, tapi setidaknya sudah lebih baik dengan pertolongannya" Ucap Kai menatap Sehun.

IMMORTALWhere stories live. Discover now