Bab 1

301 94 19
                                    

Castiel menoleh ke arah gadis yang mencoba mengajaknya berbicara sedari dirinya mendudukkan diri di kursi makan yang sudah ditata di aula. Seperti biasanya, dia dan Jackson duduk di meja yang amat jauh berseberangan. Castiel di meja yang berada di tengah-tengah ruangan, tempat khusus bagi anak-anak yang selalu mendapatkan perlakuan istimewa dan Jackson yang entah mengapa lebih suka makan bersama anak-anak yang namanya hampir dilupakan.

"Sepertinya cukup menyenangkan. Kau harus melihat seperti apa wajah anak-anak itu saat dua orang Mentor datang dan memanggil nama salah seorang teman mereka. Menurutmu apa yang sebenarnya para Mentor lakukan? Membuang mereka ke sisi lain pulau?" Gadis itu memberitahu seisi meja dengan semangat dan senyum yang menghias lebar. Rambut coklatnya dikuncir layaknya kuda poni agak tinggi. Nina Violetta yang penuh dengan manipulasi, setidaknya itulah yang Castiel rasa cocok untuk menggambarkan gadis yang selalu mengetahui rumor serta gosip yang ada di segala penjuru Soul.

"Sepertinya cukup tidak menyenangkan untuk mempermainkan takdir dan menertawakannya seperti apa yang baru saja kau lakukan." Seorang gadis berkulit lebih gelap yang duduk di seberang Castiel mencoba untuk menyindir sambil memutar bola matanya. Hazeline Amber yang selalu ingin menjadi minoritas meski dirinya adalah mayoritas. "Lihatlah, bahkan Castiel kehilangan nafsu makannya karena ucapanmu tadi."

"Maaf? Apa?" Nina bertanya dengan bola matanya yang sedikit membesar selayaknya seseorang yang tidak tahu apa-apa.

Castiel sedikit melirik ke arah meja tempat Jackson makan, ramai. Memang tidak ada aturan bagi anak-anak untuk makan dalam diam, dan meja tempat Jackson berada selalu menjadi meja yang dipenuhi oleh ramai suara tawa dan kekehan kesenangan. "Terima kasih atas bantuannya Hazie," ucap Castiel mengabaikan Nina yang kini memutar matanya malas. Kembali pada dirinya yang asli, Castiel tidak begitu mempermasalahkannya, bertindak manipulatif dan berpura-pura seperti Nina adalah hal yang wajar untuk mendapatkan perhatian para Mentor. "Aku dengar hasil tes kelas Penempatan milikmu langsung keluar sore ini, apa hasilnya?"

"Aku fraksi Diplomats. Seragam baruku akan dikirim besok pagi, ini mungkin malam terakhir aku tidur di asrama karena besok siang setelah pelajaran terakhir, para Mentor Diplomats akan menjemputku." Sesuai peraturan maka semua anak yang sudah menempatkan diri dalam fraksi akan tinggal di luar asrama, tergantung dengan fraksi mereka. Jam pelajaran yang mereka ikuti juga akan disesuaikan dengan prospek pengembangan diri masing-masing fraksi.

Fraksi Analysts yang akan dan selalu menjadi pemimpin. Fraksi Sentinels yang tetap bertahan menjadi tangan kanan mereka. Fraksi Explorers yang menempati tempat terbawah sebagai pekerja. Dan fraksi Diplomats yang akan mengurus segala sesuatu mengenai hubungan antar makhluk hidup. Namun tidak jarang ada beberapa dari mereka yang menjadi sukarelawan untuk menjadi Mentor, dan ada juga yang memang ditunjuk.

Castiel ingat dengan hari pertama Jackson sebagai seorang anggota baru fraksi Diplomats dua tahun yang lalu. Tambahan waktu bagi kelas Konseling dan beberapa kelas tambahan seperti kelas Indra Tradisional dan kelas Menanam diselingi dengan beberapa kegiatan fraksi yang terkenal sebagai aktivis sejati itu. Fraksi yang cocok bagi mereka yang memiliki sikap dermawan yang sayangnya sangat berkebalikan dengan Castiel.

Tapi dua orang yang membuatnya nyaman untuk tinggal di Soul berasal dari fraksi itu.

Para Mentor dan anak-anak yang tergabung dalam fraksi Diplomats adalah mereka yang memiliki garpu tala di dalam hati mereka sehingga dapat beresonansi dengan alam semesta. Castiel pernah beberapa kali mengunjungi kamar asrama Jackson di wilayah Diplomats, dan itu benar-benar menyatu dengan alam. Entah bagaimana caranya para Mentor itu membuat bagian dalam sebuah pohon menjadi sebuah rongga yang cukup untuk segala macam keperluan seorang anak.

"JIMMY NATHANIEL!"

Semua anak yang semula fokus dengan percapakan dengan temannya selama makan malam seketika menoleh ke asal suara. Seorang pria berpakaian serba ungu khas fraksi Analysts berdiri di ambang pintu. Salah seorang Mentor berpakaian kuning yang sedari tadi mengawasi berdiri dari duduknya kala pria itu melangkahkan kakinya ke arah sudut ruangan. Meja anak-anak yang hampir dilupakan.

Take Over The Moonlight जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें