Bab 4

240 72 13
                                    

Yere Adora adalah adik Jackson.

Tidak sulit untuk menyimpulkan hal itu. Dari perkataan Jackson untuk menjaga adiknya dan menjaga Yere Adora. Castiel bisa membuat ungkapan itu menjadi kalimat kesimpulan yang kini membuatnya bertanya-tanya. Mengapa Yere Adora berada di daftar anak-anak yang dilupakan?

Meski juga sama-sama belajar di Soul, Jackson dan beberapa anak Malaikat lain tidak akan dimasukkan ke dalam daftar anak-anak manapun. Alasannya adalah agar ada lebih banyak kuota anak-anak yang menempati posisi teratas. Sepertinya teman dekat Castiel itu tidak benar-benar jujur padanya selama ini. Dan di saat seperti ini Castiel seperti merasa jika Nina adalah seorang yang perlu dirinya cari.

Tidak begitu sulit menemukan Nina di jam istirahat. Dia selalu berada di salah satu sudut halaman belakang bersama dengan beberapa gadis lain untuk membicarakan rumor terbaru. Tapi karena halaman belakang baru saja digunakan untuk acara bunuh diri, pembunuhan, atau sejenisnya, Castiel kehilangan petunjuk dimana keberadaan kumpulan gadis penuh gosip itu.

Dia baru bertemu dengan Nina di ruang Musik. Dengan retina mata Nina yang sedikit membesar saat Castiel tiba-tiba saja mengajaknya untuk mengambil tempat bersebelahan. Meski keduanya berada di kelompok yang sama, Castiel memegang cello dan Nina memegang biola, hal itu adalah sesuatu yang jarang terjadi.

Nina memutar kepalanya tersenyum ramah. "Cepat katakan apa maumu." Yang sayangnya berlawanan dengan nada bicaranya. "Kau tidak sedang mencoba balas dendam karena aku mengambil peran sebagai gadis yang menyukaimu, kan?" ucapnya kemudian mendesah. "Jika aku adalah gadis lain mereka akan amat sangat teramat bahagia karena perasaanya mungkin terbalaskan. But it's me, aku tahu kau tidak menyukaiku. Dan jikalau kau menyukaiku itu adalah masalah."

"Apa saja yang kau ketahui tentang Yere Adora?" tanya Castiel langsung bersamaan dengan Mentor yang memberikan isyarat agar membuka buku musik masing-masing.

"Concerto grosso di D mayor, Op. 6, No. 4."

Baik Castiel maupun Nina kini sibuk menyamankan posisi alat musik masing-masing. Memainkannya dalam gerakan Adagio-Allegro sesuai dengan tempo yang diminta.

"Kau tahu Cas? Saat kau terlahir di puncak dari semua anak yang ada di Soul, aku adalah seseorang yang paling bekerja keras untuk berada tepat di bawahmu." Nina mengambil jeda untuk berbicara saat transisi gerakan menjadi Adagio. "Kau benar. Terlahir sebagai Demigod membuatmu spesial hingga kau lupa dengan hal lainnya. Menurutmu kenapa anak-anak itu berada di daftar terakhir? Mentor tentu tidak mungkin meletakkan mereka di sana tanpa adanya alasan yang cukup logis."

"Aku pikir peringkat itu ditentukan berdasarkan peran yang kita ambil," balas Castiel meski kemudian sedikit membuat kekacauan nada hingga mendapatkan peringatan kecil dari Mentor yang bertugas. "Kau ingat Jimmy Nathaniel? Aku pernah bertemu dengannya, jika dia mengambil peran dan meluruskan rambut kritingnya mungkin akan ada Mentor yang menyukainya." Kembali dihadiahi dengan peringatan kecil karena membuat kesalahan nada.

Nina meletakkan biolanya. "Akan lebih baik bagimu untuk berhenti memainkan benda itu, lagi pula responnya juga sama saja. Tidak akan ada yang mengeluarkan kita dari kelas." Nina mengedikkan bahunya yang sedikit pegal karena memainkan biola selama tiga dari empat gerakan. "Para Mentor ingin kita melihatnya seperti itu, mereka ingin kita berpikir jika mereka yang ada di daftar terbawah akan pergi karena memang tidak menarik. Aslinya, tidak juga. Kau tahu siapa Jimmy Nathaniel? Dia Naiad. Hampir serupa sepertiku dan juga Hazeline. Seharusnya dia bisa berada di daftar puncak jika saja bukan seorang laki-laki."

Ada sebuah jeda dalam ucapan Nina.

"Naiad laki-laki? Dia adalah sebuah penghinaan dan kegagalan bagi keluarganya. Dalam dunia kami para nimfa, bayi laki-laki selalu dibunuh kurang dari sehari setelah dia terlahir."

Take Over The Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang