Prolog : Who is Castiel Rafael?

383 96 24
                                    

"Hi, Cas. Do you remember? Di kelas Pengetahuan Umum, Mrs. Isobel mengatakan jika Otoritas Tertinggi dibentuk untuk menghentikan pergerakan keluarga Tenebris dan Dawn. Apa menurutmu mereka serius melakukan hal itu?" Jackson bertanya pada Castiel sambil menatap ke arah bawah, ke arah kota Soul dari bukit kecil di dekat tebing yang membatasi kota dengan sisi pulau lainnya. "Maksudku apa OT memang dibentuk demi kebaikan seluruh makhluk hidup?"

"Ya. Apa menurutmu aku terlihat mendengarkan penjelasannya?" Castiel balik bertanya, membuat Jackson merotasikan matanya bosan. "Astaga Jack, kau dan aku sudah terlahir dengan cukup nama baik hingga tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan perhatian dari para Mentor. Tapi jika kau tanya aku, aku percaya dengan OT, mereka yang menjaga tiap batasan dimensi agar tidak ada lagi perang."

Jackson menekuk kakinya yang semula ia luruskan. "Kau bisa mengatakan hal itu karena disituasi apapun kau selalu menjadi someone who always be loved. Who doesn't like you?"

"Hera membenciku secara terang-terangan, jika kau lupa. Hera yang menempatkanku di sini sebagai jaminan dia tidak menyakiti Ibuku," jawab Castiel dengan enteng seakan itu bukanlah masalah yang besar. Meski dia memilih untuk tidak menatap lawan bicaranya.

Jackson yang menjadi lawan bicaranya juga tidak ingin meneruskan percakapan, memilih untuk menikmati matahari yang terbenam di sisi Timur. Mereka berada di dunia yang berkebalikan dengan dunia manusia pada umumnya. Matahari yang terbit dari Barat dan terbenam di Timur, akar tanaman yang mengikat udara dan daunnya yang menyentuh tanah, air laut yang terasa tawar, dan ikan paus yang selalu berenang di langit tiap malam hari datang.

Pertanda jika kedua remaja itu harus segera kembali sebelum ada salah seorang Mentor yang menyadari keabsenan mereka dari segala sisi kota Soul.

Castiel Rafael mungkin hanya seorang anak 15 tahun biasa di dunia manusia, tapi di tempat ini, dia adalah aset tersendiri. Putra dewa Zeus lainnya mungkin akan dikirimkan ke sekolah bagi darah campuran, sedangkan Castiel, entah nasib baik atau buruk hingga dia harus terjebak di dunia yang dulu dirinya cap sebagai antah berantah atas perintah dewi Hera.

Tempat yang mirip seperti kawasan pembuangan bagi anak-anak yang kehadirannya tidak diharapkan. Mungkin 'tidak diharapkan' terlalu kasar mengingat fasilitas kota Soul yang terlampau mewah daripada kawasan pusat kota New York. Tempat tinggal gratis yang luar biasa mewah, sekolah dengan berstandar multidimensi, makan tiga kali sehari yang bisa kau sesuaikan dengan kebutuhan, semua fasilitas selayaknya sekolah asrama ternama dapat diterima asalkan mampu menarik perhatian para Mentor.

Yap, Mentor. Para orang dewasa yang Castiel rasa selalu mengawasi setiap pergerakan anak-anak yang ada di Soul. Memberikan reward para mereka yang berhasil menarik perhatian, dan membawa pergi mereka yang dilupakan.

Castiel tidak suka belajar, dia cukup sadar diri jika para Mentor sudah tertarik padanya sedari dia datang ke Soul. Namun dirinya tetap berusaha untuk menutupi hal itu hingga selalu menjadi kesayangan mereka. Menempati daftar atas nama anak-anak yang diingat oleh para Mentor. Castiel hanya akan menunjukkan sisi membangkang dan pemberontaknya jika berada di depan Jackson, sesuatu yang tidak akan menjadi masalahnya.

Pemuda putra semata wayang, anak ketiga dari Mentor fraksi Analysts yang ditugaskan untuk menjadi teman Castiel . Awalnya mungkin bermaksud untuk mengawasi dirinya, meski pada akhirnya Jackson menunjukkan sikapnya yang penuh dengan tidak kesetujuan dengan sistem yang dianut oleh para Mentor.

"Anak-anak tidak dapat memilih tempat dimana dilahirkan, tapi mereka bisa memilih akan seperti apa tempat dimana anak mereka nantinya akan dilahirkan." Castiel mengingat kalimat yang menyerupai janji suci yang selalu dilafalkannya bersama anak-anak lainnya sebelum melakukan pembelajaran. Baginya tidak ada yang salah dengan hal itu, tapi bagi Jackson ada kesalahan dalam kalimat itu. "Kalimat itu dibuat oleh mereka yang berkuasa, mereka tidak tahu seperti apa rasanya menjadi bagian dari golongan minoritas."

Jackson yang semula Castiel yakini adalah sosok yang pendiam dan keren nyatanya adalah seseorang yang cukup banyak bicara. Bicara mengenai sesuatu yang cukup berat seperti, "Apa keluarga Dawn dan Tenebris benar-benar ada? Bagaimana jika mereka hanya kambing hitam buatan OT?" Sesuatu yang cukup bagi Castiel untuk menyimpulkan jika Jackson membenci Otoritas Tertinggi.

"Kenapa anak-anak di Soul tidak diperkenankan untuk menggunakan nama keluarga mereka? Jika alasannya untuk keseteraan, mengapa mereka tidak memilih untuk menghapus sistem peringkat?"

Jika Jackson sudah mulai membahas mengenai orang tua, Castiel biasanya hanya akan menjawab, "Mungkin itu cara mereka untuk mengontrol pertumbuhan kita. Siapa yang mengharapkan anak-anak sepertiku?" Sekolah yang mengajarkan jika keluarga dan masyarakat adalah penyebab seseorang tidak mengekpresikan dirinya secara lepas tentu akan menghasilkan anak didik dengan pemikiran seperti Castiel. "Untuk apa menikah dan punya anak jika tidak bisa memberinya tempat yang lebih bagus? Aku hidup untuk diriku hari ini, perkara besok? Aku pikirkan nanti."

Meski kemudian Jackson akan mendelik ke arahnya. Cukup aneh sebenarnya kala seseorang dengan latar belakang seperti Jackson justru menentang sistem Otoritas Tertinggi. Secara menurut pengamatan Castiel, teman yang terpaut dua tahun lebih tua darinya itu tidak dirugikan dalam urusan apapun.

"Ayolah Cas, makan malam akan dilakukan sebentar lagi." Jackson menyadarkan Castiel yang masih sibuk menatap matahari yang kini sudah benar-benar tenggelam. "Besok kau ada kelas Penempatan, kan?" Kelas yang dibenci oleh Jackson setengah mati, kelas yang akan menentukan akan seperti apa kau di kemudian hari. Tidak lagi berpakaian serba putih seperti Castiel dan anak-anak lainnya yang berada di kelas dua.

Besok adalah hari pertama Castiel di kelas tiga dan kelas Penempatan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sikapnya. Tidak seperti manusia yang dinilai berdasarkan poin benar dan salah, para Mentor di Soul memiliki sistem yang lebih kompleks. Penilaian berdasarkan gaya bicara, respon, dan beberapa praktik untuk bisa membuat gambaran kasar mengenai karakter seorang anak yang kemudian akan dikembangkan lebih lanjut di fraksi.

Sekolah dan asrama bagi anak-anak yang belum mendapatkan keanggotaan fraksi berada di pusat kota. Lebih tepatnya berada ditengah-tengah sebuah kolam buatan dengan empat jalan sesuai dengan arah mata angin mayor ke arah masing-masing wilayah fraksi. Analysts, Diplomats, Explorers, dan Sentinels.

Alasan mengapa Jackson mengenakan pakaian berwarna serba hijau dan harus tinggal di sisi Timur kota Soul yang ditumbuhi oleh beragam tanaman rindang. Jauh dari keluarganya yang berada di sisi Barat kota di kawasan perumahan elit. Hasil tes penempatan Jackson adalah Diplomats, sedangkan keluarganya adalah seorang yang kuat dari fraksi Analysts. Alasan yang masuk akal baginya untuk membenci kelas itu.

"Apa kau sudah memprediksi akan masuk fraksi yang mana?" tanya Jackson saat keduanya berada di belakang kedai Frosty Frost.

Castiel yang semula sibuk menutup lubang tempat mereka kabur dari kota dengan menggunakan tempat sampah sedikit menghentikan gerakannya. "Entahlah, tapi aku ingin berada satu fraksi denganmu."

"Aku harap kau tetap akan jadi seorang Diplomats dengan ada atau tidaknya aku di sini."

"Kau mengatakan hal itu seperti kau akan mati malam ini."

"Tidak. Hanya masa belajarku di sini sudah selesai, aku akan kembali ke dunia manusia dalam dua bulan lagi sambil menunggu kelengkapan administrasi."

"Aku turut berduka cita," ucap Castiel membuat Jackson menyikut tulang rusuknya keras. "Oke. Oke. Kau mau aku bantu apa? Menyambarmu dengan petir hingga kau koma jadi tetap berada di tempat ini?"

Jackson mengedikkan bahunya. "Tidak seekstrim itu, aku memang ingin keluar dari kota ini sedari agak lama. Aku mengatakannya padamu sebagai perpisahan dan permohonan agar kau bisa menjaga seseorang selama aku tidak ada di kota ini."

"Siapa? Pacarmu? Wah, jadi ini alasan mengapa kau putus dari Selena?"

"Nope. Aku ingin kau menjaga adikku."

"Kau punya adik? Sedari kapan?"

"Lima belas tahun yang lalu mungkin?"

Take Over The Moonlight Where stories live. Discover now