Bab 29

16 4 0
                                    

Ada beberapa hal positif yang datang sejak Castiel kelepasan menggunakan hadiah miliknya. Selain menghentikan pergerakan para Explorers untuk menguasai Diplomats dengan menciptakan sebuah mata badai kemarin hari, pemuda itu bukan hanya bisa mengendalikan petir dan badai. Kini juga cuaca. Sebuah kelebihan yang tentunya sangat membantu dalam sebuah rencana melarikan diri.

Nino menunjukkan sifat dominannya sebagai anggota Explorers yang memimpin perjalanan mereka melalui sisi perkebunan dekat pemukiman sebelum sampai ke tembok setinggi dua meter yang dijadikan pembatas antara fraksi Diplomats dengan Sentinels. Pemuda itu lebih dahulu melakukan pemetaan medan yang akan dia dan Yere lalui sedari jauh hari untuk berjaga-jaga. Dan benar saja, meski kini bukan hanya keduanya karena Castiel kini ikut dalam kelompok pemberontak itu.

Yere yang berada di tengah sesekali menengokkan pandangannya ke belakang, ke arah pohon kediaman Mentor Yizuan berada. Menunggu adanya pertanda yang sudah keempatnya sepakati. Pertanda jika mungkin saja kelompok Explorers tambahan sudah datang.

Iris coklat Yere berubah menjadi sedikit kekuningan saat mencoba mempertajam pengelihatannya. Langit kota Soul wilayah Diplomats yang semula berwarna biru bersih dengan sedikit awan putih berubah begitu juga dengan warna mata yang beralih menjadi kuning terang layaknya mata kucing yang menangkap titik cahaya lain. "Castiel, sekarang," ucapnya memberi aba-aba kala melihat sebuah pola ilusi yang tidak akan terlihat dengan mata biasa.

Nino yang berada di depan menghentikan langkahnya, memberi waktu bagi Castiel untuk menerbangkan pakaian berwarna hijau dan kuning ke berbagai macam arah untuk mengecoh. Para Explorers mungkin akan berpikir seakan ketiganya mengganti pakaian dalam sela-sela waktu pelarian. Aslinya? Tidak, hanya Yere saja yang merubah pakaiannya dari hijau menjadi ungu, baik Nino maupun Castiel masih menggunakan atribut asal fraksi masing-masing.

"Menurut kalian, siapa kira-kira Diplomats yang tidak begitu menyukai kedamaian hingga berani bersekutu dengan Explorers?" Nino bertanya saat mereka kembali melangkahkan kaki. Pemuda itu cukup alergi dengan yang namanya keheningan dan sesuatu yang serius. "Kita tetap harus berhati-hati, bukan? Seperti perkataan Mark, jika saja dia memiliki pemikiran untuk membuat panca indera, maka OT pasti memiliki sesuatu yang lebih dari itu."

"Semuanya bisa jadi pengkhianat dalam pengelihatanku," ucap Yere mencoba tidak menyudutkan Castiel meski pemuda itu memang yang menunjukkan gelagat paling mencurigakan. "Maksudku, semua Diplomats tahu jika kemarin Mentor Yizuan tidak ada di sini untuk mengatur fraksi. Semua anak ada di Inner Circle sesuai dengan rotasi profesi. Apa ada hal lain yang cukup janggal?"

"Jatah makan siang?" Castiel menambahi. "Ada semacam ramuan anti-konflik di dalamnya, semacam supresan yang membuat anak-anak tenang tanpa memiliki niatan untuk memberontak."

Nino mengehentikan langkahnya, melihat situasi sekitar. Memberi kode agar sedikit menunduk kemudian menghembuskan napas lega kala menyadari jika itu hanyalah sekawanan burung merpati yang terbang di langit. "Oke, itu cukup janggal buatku. Tapi setidaknya prasangka kita bisa mengerucut dari sana, bukan? Apa semua anak mengonsumsinya?"

"Tidak. Sebenarnya itu bukan sesuatu yang harus untuk dikonsumsi, seperti aku dan Yere, kami tidak mengonsumsinya." Castiel mencoba untuk jujur sesuai dengan apa yang ada meski pernyataannya tadi bisa saja sedikit menambah kecurigaan Nino padanya. Yere tentunya bersih dari dugaan penghianatan karena Mark secara langsung memberi kepercayaan pada gadis itu. Jikalau pun berkhianat, Castiel yakin jika Yere pasti sudah membunuh dia dan Nino di perkebunan ini sedari tadi.

Castiel hanya tidak yakin apa yang harus dia lakukan saat ini. Secara tiba-tiba baik dirinya, Nino, maupun Yere berubah posisi dari yang semula satu garis lurus menjadi segitiga dengan senjata yang saling terangkat. Yere mengarahkan sebuah revolver ke wajah Castiel yang secara refleks hanya mengangkat kedua tangannya ke atas. Sedangkan Nino justru mengarahkan pistol miliknya ke arah Yere.

Take Over The Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang