Bab 10

117 23 0
                                    

Castiel tidak ingin membantah ucapan Yere, gadis itu lebih berpengalaman dalam urusan menyelinap melebihi dirinya. Jadi kini yang ia lakukan adalah menatap sisi gedung yang tadi dimaksud oleh Yere sambil mengibaskan jari jemarinya di udara. Membuat awan yang kini sedikit bertabrakan, mencoba menciptakannya seperti guntur yang terjadi secara alami. Baru kemudian petir.

Hal yang cukup refleks bagi Castiel untuk memejamkan matanya saat petir melintas di depannya. Sesuatu yang wajar juga jika dirinya harus tersandung saat seseorang yang ia yakini adalah Yere secara tiba-tiba menariknya ke depan. Sesuatu yang membuat Castiel merasa jika gadis yang ada di sampingnya ini seperti tidak memiliki rasa takut apalagi terkejut.

Castiel cukup yakin jika tempat dimana keduanya berada adalah semacam perempatan besar di pusat wilayah Sentinels. Terlihat dari banyaknya pejalan kaki yang fokus dengan kemana langkah kaki mereka menuju, dan beberapa yang melirik ke arah bangunan yang terkena sambaran petir.

"Jadi, yang barusan itu apa?" tanya Castiel menginterupsi penyelinapan mereka. Meski akan terdengar lucu karena niat keduanya hanya untuk pergi ke Frosty Frost untuk membeli roti.

Yere mengangkat tangannya, membuat gerakan menunjuk muka Castiel sambil memutar. "Wajahmu mudah untuk dikenali, kau bukan kami para anak peringkat bawah yang mudah untuk diabaikan." Kembali memasukkan tangannya pada tas pinggangnya. "Wajahmu itu punya daya tarik tersendiri." Menyerahkan masker dan topi pada Castiel.

"Apa kau memuji jika aku itu tampan? Secara tidak langsung. Jadi, terima kasih." Castiel buru-buru mengenakan dua benda itu, kalimat memiliki daya tarik tersendiri tentunya bermakna jika dirinya tampan, kan? Dan biasanya wajah orang tampan memang mudah dikenali dan menarik perhatian.

Yere menaikkan pundaknya. "Aku tidak peduli jika kau berpendapat seperti itu, tapi maksud ucapanku adalah wajah yang kau sebut tampan itu bisa mendatangkan petaka." Beberapa saat kemudian menarik tangan Castiel untuk berjalan dengan langkah cukup lebar dan cepat. "Fraksi Explorers." Lahir dan menghabiskan beberapa tahun di awal kehidupannya bersama dengan fraksi Analysts tentunya membuat Yere juga memiliki sedikit kemampuan mereka. Seperti kewaspadaan dan sikap tidak percaya dengan situasi.

"Apa hal yang wajar bagi mereka untuk ada di sini?" tanya Castiel mengingat ia tidak pernah melihat ada fraksi lain di wilayah Diplomats.

"Aku tidak tahu." Yere menjawab tanpa berbalik ataupun mengalihkan pandangannya, masih terfokus dengan jalanan yang ada di depan. "Mark pernah mengatakan jika ada waktu dimana fraksi lain diperbolehkan untuk masuk ke dalam wilayah sebuah fraksi. Namun itu bukanlah kabar yang bagus."

"Apa mungkin kita ketahuan?" Castiel menoleh ke belakang, ke arah beberapa orang dewasa berpakaian kuning dan sedikit oranye kecoklatan. Tidak seperti para Mentor yang berpakaian rapi, mereka mengenakan pakaian yang menurut Castiel mirip seperti karakter game petualangan di dalam hutan rimba. "Kau yakin jika portal yang tadi aman?"

Kali ini mengangguk yakin. "Portal itu milik keluarga Mark, tidak semua Sentinels bisa mengakses portal itu dan jejak siapa saja yang menggunakannya hanya bisa diketahui oleh tiga orang. Lagipula kau bukan seorang yang teramat sangat penting sehingga bisa menarik perhatian semuanya." Yere menghentikan langkahnya, cukup yakin jika keduanya kini sudah jauh dari perempatan tadi. "Aku tahu kau spesial, tapi itu tidak cukup untuk membuat seluruh dunia berpikir jika kau spesial."

"Apa kau yakin hasil tesmu adalah seorang Diplomats?" Castiel sebenarnya masih ingin menambahi pertanyaannya dengan kalimat 'karena ucapanmu benar-benar tajam seperti seorang Analysts' namun mengurungkannya kala dirasa itu cukup tidak sopan.

"Entah. Memang hasil tes kepribadian bisa dimanipulasi?" tanya Yere dengan ekspresi menyebalkan khas fraksi Analysts. "Sudahlah, ayo. Kita sudah sampai."

Take Over The Moonlight Where stories live. Discover now