Bab 41

1 0 0
                                    

"Maaf atas perjalanan kalian yang tidak mengenakkan tapi, kalian harus bangun!"

Mark pada awalnya menggunakan nada dan kesan yang mirip seperti seorang pramugara sebuah penerbangan mahal yang tengah membangunkan salah seorang penumpang yang ketiduran. Namun berteriak pada tiga kata terakhir adalah hal terburuk yang bisa dia lakukan untuk membuat Castiel buru-buru duduk, kemudian berguling terjatuh dalam posisi waspada di sisi lain ranjang.

"Ledakan terdengar beberapa waktu lalu dan kini Explorers kembali datang, pasukan mereka kembali untuk menguasai tempat ini."

Dengan sebelah tangan yang kini dibalut rapih berkat keuletan Jimmy, Mark menggoyangkan tangan satunya yang bebas. "Hi," sapanya ramah. "Kupikir kau akan kembali dalam kondisi hampir mati, nyatanya kau justru seperti bar saja pulang dari tamasya."

"Aku bahkan sudah berpapasan dengan Malaikat Maut," ucap Castiel bermaksud sebagai ungkapan tersirat bila dia memang hampir mati untuk beberapa waktu lalu karena harus melawan Ivory yang entah meniru Yere atau Nino yang suka sekali mengungkit masa lalu.

Tanpa tahu bila Mark akan menganggap ucapan itu sebagai sesuatu yang mungkin saja cukup serius. "Apa yang mengerikan dari hal itu? Sepupuku diangkat anak oleh Malaikat Maut yang membunuhnya dan kupikir hidupnya jadi jauh lebih baik." Jika begini siapa yang akan percaya kalau pemuda ini adalah dalang dari segala macam kekacauan yang konon katanya hanya sebatas mengisi waktu luang daripada mati kebosanan? Castiel hanya berdoa bila sesuai ucapan Mark yang mengatakan bila Ivory adalah otak yang sebenarnya, maka si yang kini masih bertahan pada mode mati itu bisa memikirkan skenario yang lebih baik. Tanpa perlu ada yang namanya perebutan kota.

"Kau membohongi. Kau mengatakan jika aku hanya perlu memberikan apa yang aku ketahui pada Avatar," ucap Castiel membuat Mark justru menelengkan kepalanya, kemudian berbalik pada Chan dan Jimmy yang mengintip dari celah-celah jendela kayu. Mungkin ingin meminta tolong pada anggota rencana lainnya untuk membantu memberikan jawaban, namun semua tampak sibuk. Bahkan Yere dan Nina yang beberapa waktu lalu berhasil mengidentifikasi siapa yang kini seperti digiring menuju halaman.

"Itu Nino. Hazeline membawa Nino."

Mark tentu hampir mendekati jendela, ikut mengintip bila mana Castiel tidak menahannya. "Kau yakin ingin menanyakan hal itu padaku? Bukan pada Mentor Li?" tanyanya yang langsung membuat Castiel melepaskan pegangannya. "Aku tahu perihal hasil tesmu, kau juga seorang Analyst meskipun entah hanya berapa persentasenya. Tapi cobalah berpikiran secara logis." Menunjuk ke arah kepalanya sendiri guna memberikan tekanan. "Apa menurutmu menjadi orang tua hanya sebatas setahun, dua tahun, atau beberapa dekade? Itu pekerjaan seumur hidup, Cas."

Jadi, ini semua salah Castiel yang terlalu polos hingga menyimpulkan segala macam perbuatan Mark dan kawan-kawannya itu dengan terlalu sederhana?

"Mark!" panggil Jimmy. "Kau harus melihatnya. Hazeline sepertinya ingin berbicara denganmu."

Menganggukkan kepalanya paham, Castiel seharusnya cukup dewasa untuk tidak mengajak Mark berdebat pada kondisi yang seperti ini. "Membuat keputusan dengan cepat bukan berarti kau seorang yang keren, Cas. Lain kali gunakanlah otakmu, jangan terlalu terpacu pada penawaran yang diberikan oleh mereka." Tidak menerima segala macam bentuk penolakan, Mark meminta perhatian Castiel setidaknya untuk mengundur sesi perdebatan mereka untuk sementara waktu. Lagi pula secara tata peraturan kesopanan Kantung Dunia Bawah, perebutan kota hanya dapat berlangsung selama satu hari. Dengan catatan, boleh kurang namun tidak boleh lebih.

"Kau akan turun?" tanya Chan memastikan Mark yang seakan bersiap dengan beberapa botol cat yang pemuda itu sembunyikan di bawah tumpukan pakaian.

"Dia menunggu di bawah sana, tidak langsung menyerang dan mengepung. Menurutmu apa? Ingin mengajak kita berdansa? Yere, pinjami aku tas pemakanmu." Mark menerima tas yang selama ini tidak pernah lepas dari pinggang teman perempuannya itu, benda yang memang diperuntukkan untuk berjaga-jaga, namun kini tidak ada salahnya untuk meminjamkannya.

Take Over The Moonlight Where stories live. Discover now