Bab 27

14 4 0
                                    

Pohon kediaman Mentor Yizuan sedikit berbeda, dimana ada beberapa lantai tambahan yang fungsinya mirip seperti loteng tersembunyi. Castiel memilih untuk tidur di sana malam ini, selain untuk menenangkan pikirannya, dari tempat itu dia juga bisa melihat beberapa Explorers yang terlihat berlalu lalang setiap beberapa menit sekali dengan kendaraan kuning mereka.

Mentor Yizuan mengurung diri di ruangan rahasia selepas makan malam. Menyisakan ruangan tidur cukup untuk dijadikan tempat tidur bagi Yere dan Nino. Diikuti dengan sedikit pertanyaan di otak Castiel, apa bisa laki-laki dan perempuan tidur bersama tanpa terjadi apa-apa? Kemudian menggeleng kala ekor matanya tidak sengaja menangkap sorot cahaya diikuti suara dentuman kendaraan roda empat.

Otak beserta nalarnya akhir-akhir ini memang sering terganggu sejak pertemuannya dengan Yere. Tidak ingin mengelak jika dia tertarik pada gadis yang menurut Castiel selalu punya cara untuk mengejutkan dirinya.

"Apa aku perlu menghubungi Mark agar menyeretmu untuk tidur?" Castiel berbalik, mendapati gadis yang sedang dia pikirkan tengah mendongak, menatap, ke arah dirinya dari lantai utama pohon. "Sedang apa? Menghitung para Explorers yang melintas sampai tertidur?"

Castiel menggeleng. "Tidak. Hanya berpikir tentang sesuatu, kau tidak ingin bergabung? Ada banyak ruang di sini." Cahaya ruangan utama yang cukup remang membuat Castiel tidak begitu bisa melihat gerakan macam apa yang Yere berikan sebagai jawaban, gadis itu hanya terlihat berlalu. Namun beberapa saat kemudian suara langkah kaki terdengar dari arah anak tangga menuju loteng, pertanda jelas jika Yere menyetujui ajakannya.

"Jadi, apa yang sedang kau pikirkan?" Yere mendudukkan dirinya di samping Castiel, ikut menatap ke arah sela-sela dedaunan pohon yang menampilkan berkas cahaya dari mobil penjaga. "Kau tidak benar-benar menghitung mereka, kan? Itu pekerjaan paling tidak berguna kau tahu? Mereka akan selalu seperti itu hingga besok pagi."

Castiel menggeleng. "Awalnya mungkin seperti itu, tapi aku rasa ada banyak hal yang sepertinya lebih baik untuk dihadapi daripada sekedar dipikirkan." Menatap ke arah Yere yang memutar mata malas terhadap ucapannya. "Kau sendiri? Tidak tidur? Dimana Nino? Kupikir kalian akan ya, semacam tidur bersama." Mau tidak mau harus mengalihkan topik pembicaraan meski topik kali ini terasa sedikit menggelikan.

Sesuatu yang dijawab dengan suara tawa pelan Yere, meski Castiel tidak paham dengan bagian apa yang lucu dari ucapannya. "Oke, anak muda, kau sedang cemburu? Oh my God, aku paham kini dengan maksudmu yang ingin agar aku menjadi stimulan agar kau segera dewasa. Bagaimana rasanya? Beberapa hari yang lalu kau masih anak-anak dan sekarang kau menjadi seorang remaja." Memberikan jeda dalam ucapannya selama guna mengatur napas. "Aku tidak bisa tidur, dan ucapanku tadi sepertinya sedikit menganggu. Tentang aku yang mencurigai dirimu. Jadi aku bermaksud untuk memastika hal itu, kau bisa saja tidak ingin berkhianat tapi setelah mendengarkan ucapanku barusan bisa saja kau melakukannya. Seperti daripada dituduh melakukan hal yang tidak kau lakukan lebih baik lakukan saja sekalian."

Castiel mengangguk paham atas penjelasan Yere yang seperti biasa selalu memperhatikan banyak hal. "Kau terlalu banyak berpikir, aku tidak akan melakukan hal itu. Tapi kau benar, aku memang patut untuk dicurigai." Menekuk kedua kakinya hingga menyentuh dada, udara dingin sisa-sisa badai cukup terasa ngilu ditukang. Castiel tidak ingin heran dengan Yere, gadis itu sudah siap sedia dengan pakaian berkain tebal, tidak seperti dirinya yang masih menggunakan baju tadi siang. "Aku cukup berterima kasih, kau objek yang menyenangkan untuk dijadikan stimulan agar aku menjadi dewasa. Tidak di luar maupun di dalam rasanya sama saja, ada banyak hal baru dan aku harus bisa menyesuaikan diri. Perasaan cemburu yang kau singgung tadi, entahlah, aku belum pernah merasakannya."

Pengakuan yang cujup membuat Yere menatap ke arah Castiel lekat, sedikit mencondonhkan wajahnya hingga si lawan bicara agak mundur. "Kau benar-benar menyukaiku?" tanyanya seperti mencari jawaban dari sorot mata Castiel. "Ah, sial. Kau benar-benar menyukaiku." Baru memundurkan kembali wajahnya ke posisi semika setelah mendapatkan jawabannya.

Take Over The Moonlight Место, где живут истории. Откройте их для себя