3 | Praktikum Kimia

100 16 0
                                    

"Selamat pagi anak-anak, minggu lalu saya sudah memberitahukan bahwa hari ini kita akan melakukan praktikum asam basa. Hari ini kalian bawa bahan-bahannya, kan?" tanya Bu Yesi—Guru Kimia SMA Cendrana.

"Bawa, Bu," jawab seluruh murid serentak.

"Baik, sekarang kalian pergi ke Laboratorium Kimia dan berkelompok seperti kemarin."

Riksa yang masih murid baru terlihat kebingungan harus berkelompok dengan siapa. Cowok itu kini menoleh ke arah Clara untuk bertanya. "Ra, aku gimana?"

Clara mengulas senyum. "Tenang aja, kan ada aku. Bentar, ya."

Tatapan Clara beralih menghadap ke depan, lalu mengangkat tangan kanannya. "Bu, yang di samping saya ini anak baru. Boleh berkelompok dengan saya tidak, Bu?"

Guru kimia itu mengangguk. "Iya, boleh. Ayo semuanya langsung menuju Lab."

Murid XI IPA 1 berbondong-bondong menuju Laboratorium kimia yang terletak tak jauh dari kelas mereka. Tak lupa pula mereka membawa peralatan yang akan mereka gunakan.

"Nev, lo duduk di sana, gih. Yang di sini biar cowok gue," kata Clara pada Nevan yang duduk di sebelahnya saat mereka baru saja sampai.

"Nggak!" Nevan membuang tatapan malasnya.

"Nev!"

"Apa sih, Ra? Duduk tinggal duduk juga."

Aurin dan Viola—teman satu kelompok mereka—yang duduk di sisi samping mereka pun memandang malas mereka berdua. Terutama pada Clara dan Riksa. Mereka berdua sebenarnya adalah teman Clara jika berada di kelas. Namun, kali ini mereka malas jika adu mulut hanya karena tempat duduk.

"Udah sih, Ra. Bener kata Nevan, duduk tinggal duduk aja," lerai Aurin.

"Waktunya belajar bukan pacaran!" sambung Nevan.

Clara memandang ke arah Aurin dan juga Nevan dengan kesal. Nevan tak berniat sedikit pun untuk beranjak pergi dari kursi yang di dudukinya sekarang. Kini, Riksa memilih untuk duduk di sebelah Nevan yang duduk di sebelah Clara. Sementara Aurin dan Viola duduk berhadapan dengan mereka.

Barang yang mereka bawa diletakkan di meja. Terdapat beberapa bahan yang ditaruh ke dalam gelas plastik bekas air minum kemasan. Di antaranya adalah sari daun hangjuang, sari kunyit, sari bunga mawar, sari umbi ungu, larutan garam, larutan sabun, soda, air jeruk, cuka, dan air kapur.

"Anak-anak saat ini kalian sudah bisa melakukan praktik dan jangan lupa untuk merekamnya untuk dokumentasi video. Saya tinggal ke ruangan saya dulu."

"Iya, Bu," jawab seluruh murid XI IPA 1 serentak.

"Gue bagian ngasih garam," ucap Nevan lalu beralih menatap Riksa. "Riksa, lo bagian ngasih sabun. Clara bagian ngasih soda. Aurin bagian ngasih air jeruk. Viola bagian ngasih cuka."

Cowok itu berhenti sejenak mengamati raut wajah teman-temannya satu per satu. " Abis itu gue sama Riksa ngasih larutan gula dan lo bertiga ganti ngasih larutan kapur."

Keempat orang itu mengangguk mantap. Clara menyusun bahan-bahan yang akan mereka gunakan secara berurutan agar praktikum berjalan dengan lancar dan cepat nantinya.

"Ngerekamnya pakai hp siapa?" tanya Riksa.

"Hp gue." Nevan merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya. Tak butuh waktu lama ia segera membuka aplikasi kamera dan menaruh ponsel itu di ujung meja depannya.

"Rin, Vi. Lo berdua pindah duduk di sini bareng gue, Riksa sama Clara," ucap Nevan. Kedua gadis itu mengangguk dan segera berpindah tempat duduk.

"Oke, gue mulai, ya?" Nevan menekan tombol rekam saat melihat teman-temannya sudah mengangguk setuju.

NaCl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang