36 | Lagu Untuk Clara

19 4 0
                                    

"Selamat malam semuanya. Teruntuk orang yang hatinya terluka semoga akan bahagia nantinya. Dan teruntuk orang yang senantiasa menunggu semoga akan berjumpa dengan indahnya takdir. Saya di sini akan membawakan lagu dari Zack Tabudlo yang berjudul Give me your forever. Semoga kalian semua suka dengan suara saya."

Suara yang sangat familier masuk ke dalam gendang telinga Clara. Cewek itu sedikit terkesiap kala tau bahwa cowok yang mengucapkan kalimat itu adalah Riksa. Ia mendapati Riksa yang sudah berdiri di panggung dengan memegang sebuah gitar dan juga sebuah microfon yang terpasang di depannya.

"Guys, berhenti dulu. Itu Riksa, kan?" tanya Clara memastikan.

"Iya. Itu Riksa," kata Ria.

"Kita di sini aja dulu, deh. Dengerin dia nyanyi. Gue kepo sama suara dia." Lavina ikut bersuara.

Keduanya mengangguk dan berdiri di depan panggung melihat Riksa yang akan bernyanyi.

Petikan gitar mulai dimainkan cowok itu. Riksa yang lihat memainkan alat musik yang dipegangnya terlihat sangat keren. Orang-orang yang melihat ia di sana pun memperhatikannya dengan tatapan wah.

Saat sudah memasuki fase di mana Riksa akan bernyanyi, cowok itu mulai membuka suaranya dan melantunkan lirik yang akan ia nyanyikan.

… Do you remember
When we were young you were always with your friends
Wanted to grab your hand and run away from them
I knew that it was time to tell you how I feel
So I made a move, I took your hand
My heart was beating loud like I've never felt before
You were smiling at me like you wanted more
I think you're the one I've never seen before

Alunan melodi merdu yang keluar dari mulut Antariksa membuat Clara dan orang-orang yang bwrada di sana tercengang. Bagaimana bisa ia tidak tau bahwa mantan pacarnya itu bisa selihai itu memainkan gitar dan bernyanyi semerdu itu.

… I want you to know
I love you the most
I'll always be there right by your side
'Cause baby, you're always in my mind
Just give me your forever (give me your forever)
I want you to know
That you'll be the one
And I'll be the guy who'll be on his knees
To say I love you
And I need you
And say I'd die for you (just give me your forever)

Clara tak bisa menahan senyumnya kala Riksa menyanyikan lagu dibagian reff ini. Ia rasa Riksa memang sengaja menyanyikan lagu ini untuknya.

… I never knew
It would be possible
For you to be with me
'Cause you loved someone else back in '73
I was so jealous seeing you with him
Oh baby, I know that I can treat you better back in those nights
Oh, you wouldn't cry from his stupid lies
Oh baby, I was there watching wishing you to be mine

… I want you to know
I love you the most
I'll always be there right by your side
'Cause baby, you're always in my mind
Just give me your forever (give me your forever)
I want you to know
That you'll be the one
And I'll be the guy who'll be on his knees
To say I love you
And I need you
And say I'd die for you (just give me your forever)

… Do you remember
I was on the aisle
Waiting for you, babe
Saw you in your gown
I was crying all my tears
I told myself that you are the one
(You are the one)

… I want you to know
I love you the most
I'll always be there right by your side
'Cause baby, you're always in my mind
(You're always in mind)
Just give me your forever (just give me your forever)
I want you to know
That you'll be the one
And I'll be the guy who'll be on his knees
To say I love you (just give me your forever)
And I need you
And say I'd die for you (just give me your forever)

… Just give me your forever
Just give me your forever

Tepuk tangan yang meriah mengelilingi Riksa dari berbagai penjuru saat cowok itu telah selesai menyanyikan lagu.

"Suaranya tetap indah," ucap Clara tanpa sadar.

"Seindah takdir lo nanti," ceplos Lavina.

"Nanti kalau memang dia jadi jodoh lo. Suatu hari nanti lo bisa dinyanyiin dia setiap hari," ujar Ria.

Clara tersenyum senang, ia sangat merasa beruntung dikelilingi sahabat sebaik mereka.

Ketiga gadis tadi berkeliling pasar malam setelah selesai mendengarkan Riksa bernyanyi. Saat ini mereka sedang membeli tiket untuk bisa menaiki wahana bianglala. Ketiganya menaiki wahana itu bersama-sama.

Dari kejauhan Riksa memperhatikan mereka yang tengah menaiki wahana itu. Dua menit berselang setelah ketiga gadis itu berada di dalam sana tiba-tiba saja wahana itu terhenti. Semua aliran listrik yang berada di sana tiba-tiba padam. Semua yang berada di sana merasa panik.

Riksa berlari menuju arah wahana itu. Ia takut terjadi apa-apa dengan gadis itu. Nevan dan Adrian mengikutinya dari belakang.

"Lav, gue takut." Ria mulai panik dengan keadaan ini.

"Gue juga. Tapi kita harus tetap tenang, Ya. Pokoknya kita berdoa aja semoga keadaan bakal baik-baik aja. Aamiin."

"Guys, selama kita terbaik di sini kita harus berusaha untuk nggak panik. Jangan banyak gerak biar kita aman. Kita berada di puncak tertinggi soalnya," kata Clara memberitahu.

Riksa mencari operator bialala itu. "Pak, ini bakal berapa lama? Teman saya ada di atas."

"Tenang, Dek. Kita semua lagi berusaha untuk membenahi mesinnya. Kemungkinan sepuluh menit lagi semuanya akan kembali normal."

Riksa mendongak ke atas. Di sebelah mana keberadaan mereka sekarang. Ia kembali menundukkan kepalanya.

"Semoga lo bakal baik-baik aja, Clara."

Di sampingnya terlihat Adrian yang juga tampak panik. Cowok itu merasa tak tenang sendiri karena mengetahui Lavina juga berada di sana.

"Semoga lo juga baik-baik aja di sana, Lav."

Ucapan yang keluar dari mulut Adrian tanpa sadar membuat Nevan menyeringai kecil. Padahal Adrian hanya mengucapkannya dengan nada yang kecil.

"Tuh kan, gue bilang apa. Lo suka sama Lavina."

"Nggak," jawabnya berusaha mengelak.

Nevan menggeleng-gelengkan kepalanya. Beberapa menit setelahnya lampu kembali menyala dan wahana bianglala kembali berputar. Mereka bernapas lega saat pasar malam sudah bisa kembali normal.

Clara dan kedua sahabatnya turun dari bianglala dengan perasaan senang dan lega. Mereka sudah kompak untuk memilih pulang saja setelah turun dari sana.

Dari belakang ketiga cowok tadi mengikuti mereka dari kejauhan hingga sampai di rumah mereka masing-masing.

Mereka berniat menjaga dari kejauhan.

NaCl [END]Where stories live. Discover now