17 | Siapa Dia?

28 2 0
                                    

Saat ini keadaan Riksa sudah membaik. Semalam ia sempat dirawat inap karena keadaannya belum sepenuhnya pulih dan mamanya tidak memperbolehkannya untuk pulang terlebih dahulu.

Clara sudah pulang sedari kemarin. Gadis itu tidak diizinkan oleh Mama Riksa menunggu anaknya di rumah sakit karena tak mau merepotkan.

Begitu juga dengan Lily yang sudah pulang terlebih dahulu karena ia harus sekolah.

Riksa berjalan dengan langkah pelan. Meskipun ia sudah membaik keadaannya belum pulih sepenuhnya.

Tepat di lorong rumah sakit saat ia hendak berjalan keluar, ia berpapasan dengan seorang gadis yang duduk di kursi roda.

Rambut lurus dan wajah yang sangat familier baginya. Meskipun gadis itu menunduk ia tetap bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu.

Degup jantungnya semakin berdebar hebat kala gadis itu semakin mendekat dengan bantuan kursi roda yang didorong oleh perawat di rumah sakit itu.

Sekujur tubuhnya mendadak membeku menatap gadis yang berada di depannya.

"Riksa, kamu kenapa?" tanya mamanya bingung.

"Navy," ucap Riksa tanpa sadar.

Nela ikut terdiam, ia cukup tau siapa gadis itu. Gadis yang pernah Riksa ceritakan karena ia dulu sangat mencintainya.

Pandangan Nela ikut melihat ke arah gadis yang dilihat Riksa. Riksa tetap terdiam saat ia benar-benar berpapasan dengan gadis itu.

Semua ini seperti mimpi. Bukankah Navy sudah meninggal empat tahun lalu? Lalu mengapa dia hadir? Entah itu memang dirinya atau orang lain yang kebetulan mirip saja.

Riksa berbalik arah dan berniat mengejar gadis itu. Namun, Nela mencegahnya. Riksa menatap mamanya serius.

"Sekali aja, Ma. Riksa mau mastiin itu Navy atau bukan."

Nela mengembuskan napasnya pasrah. "Ya sudah."

Riksa yang sudah tidak sabar ingin memastikan gadis itu siapa berusaha untuk berlari mengejarnya walaupun saat ini ia tengah kesusahan berlari karena belum sepenuhnya tenaganya pulih.

Saat Riksa tengah berusaha berlari sialnya ia malah menabrak seorang OB yang tengah bekerja di sana.

"Maaf saya tidak sengaja." Ia masih melihat ke depan di mana seorang perawat itu membawa pergi gadis yang ia sangka Navy tersebut.

Riksa kembali mengejarnya. Namun, sial kembali menghadirinya gadis itu sudah berbelok arah dan ketika ia mengikuti arah itu ia sudah tidak menemukan gadis itu di sana.

"Arghhh." Riksa mengacak rambutnya frustasi.

"Gue cuma mau mastiin itu lo atau bukan Navy. Kalau pun lo masih hidup kenapa lo nyembunyiin ini semua dari gue?"

Riksa berjalan lesu menghampiri mamanya yang menunggu di tempat semula.

"Gimana?"

"Riksa nggak tau."

Nela merangkul bahu anaknya. Sebagai seorang ibu, ia tau bagaimana rasanya ketika mencintai seseorang lalu terpaksa harus melepaskannya begitu saja.

"Navy sudah tiada sejak empat tahun lalu. Mungkin itu hanya orang yang mirip dengan Navy. Kamu sudah punya Clara, jaga dia."

Cowok itu mengangguk. "Iya, Ma."

Karena ia telah gagal mengejar gadis yang sangat mirip dengan Navy, Riksa memilih untuk pulang saja bersama mamanya.

Mama Riksa bisa mengendarai mobil. Jadi untuk saat ini mamanya lah yang akan membawa mobil itu karena ia tau Riksa pasti tidak akan fokus nyetir jika dalam keadaan seperti ini.

NaCl [END]Where stories live. Discover now