Badboy Ѽ ' 26

10.4K 496 18
                                    

' You're my one in seven million

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

' You're my one in seven million .'
_______________________

Ayyen & Naila pov.

Dua bulan kemudian ,

Angin menyapa lembut wajah si jejaka kacak yang sedang tidur . Tidak sedar dirinya memancing perhatian si isteri untuk merenung lebih lama .

Luka yang hampir sembuh pada lengan Ayyen disentuh. Namun, suara meringis kesakitan kedengaran dari bibir jejaka itu.

" Hey . Morning, my kyōdai ."

Mendengar suara Naila, birai mata Ayyen terbuka perlahan-lahan sebelum menarik senyuman panjang.Matanya terkatup lambat lambat dicelikkan semula.

" Dear. Kenapa kejut? Awal lagi ."

" Mestilah kejut awal. Sebab ada suprise yang menunggu kyōdai ."

" Suprise? "

Dari baring, terus duduk berlunjur. Dengan rambut rambut serabai dan tidak berbaju langsung tidak mencacat kekacakan Ayyen. Bibir ternaik menjadikan sebentuk senyuman nakal.

" Semalam, bukan suprise? "

Membesar mata Naila mendengar ayat gurauan dari suaminya itu . Ditampar geram lengan Ayyen . Nakal tak sudah-sudah. Perangai macam bipolar pun ada.

" Ini suprise lain . Bangun, ambil tuala ni. Pergi mandi. Siap mandi, turun bawah. " Tuala yang memang dia dah pegang, dililit pada leher Ayyen.

Bukan boleh percaya kalau bagi pada tangan, nanti kena heret sekali dalam bilik air .Selimut yang berselerak di atas katil dikemaskan dengan betul.

" Sayangla mandikan . "

Kerja Naila terhenti.
Wajah Ayyen dipandang geram.

" Pilih, pergi mandi atau tak ada suprise. " ugut si isteri .Kedua-dua tangan mencekak pinggang . Ala-ala garang .

Ayyen menayang muka cemberut.

" Okay fine . Nak pergi mandi la ni. "

Langkah dibawa ke bilik air. Sempat pipi Naila dicium sekilas tanpa rasa bersalah . Kepala sekadar menggeleng menatap kelakuan suaminya. Suami yang tercinta sebelum keluar dari bilik.

Usai mandi, Ayyen mengambil baju t-shirt dan seluar pendek paras lutut yang disediakan Naila di atas katil lalu memakainya seraya beredar.

Satu persatu tangga dia turun dengan perlahan .

" Sayang! "

Sambil berjalan, kepala menjenguk ke bawah. Iris mata melilau mencari kelibat isterinya namun tidak kelihatan . Sehingga tangga terakhir, langkah mati seketika.

Never Far Away From Badboy | CompleteWhere stories live. Discover now