' If you want something you never had, you have to do something you're never done . '
_________________| Damya & Ezraf pov |
Ezraf yang sedang menonton televisyen sambil berbaring di atas sofa dijeling sekilas lalu sebelum bergerak ke katil .
Dia perhati saja lelaki itu dari tadi . masuk sahaja ke dalam bilik , jejaka itu terus menjadi dingin . Tidak bercakap sangat . Kalau bercakap pun hanya dibalas sepatah sepatah .
Buku hotel di tepi lampu meja dicapai . Kemudian, bantal empuk ditepuk-tepuk lalu berbaring mengiring . Menghadap Ezraf . Namun pembacaannya tidak dapat difokus, kerana leka memandang jejaka itu .
" Kau kenapa tenung aku macam tu ? "
Kening Damya terangkat sebelah . Ouh . Dia perasanlah .
" Awak okay ? "
" Aku okay je . " Ezraf berdehem, melirik seketika ke arah Damya sebelum melihat televisyen semula .
" Okaylah sangat . Orang tanya tadi, dia balas sepatah je . Jujurlah . Daripada awak pendam dalam hati, baik luahkan . " Perli Damya halus . bahan bacaan ditatapnya kembali .
Ezraf menggigit bibir . Punat off pada remote TV ditekan . Serta merta skrin televisyen menjadi gelap . Lalu dia bangun mendekati Damya, menarik kasar buku tersebut dan melempar ke tepi .
" Ezraf ! Apahal ni ?! "
" Shut up . Orang lain tengah tidur . Bising . "
Punggung dilabuhkan di birai katil . Tanpa mempedulikan wajah kehairanan Damya, dia menurunkan kepala, memerhati wajah gadis itu dengan lebih rapat .
Tangan gadis itu dipegang erat dengan tangan kirinya. Hawa kehangatan di antara mereka kian terasa . Lebih lebih lagi dengan kedudukan seperti ini .
" Kau nak tahu aku okay ke tak, kan ? Aku . tak okay sebenarnya . " Rambut depan Damya diselit di sebalik telinga tanpa melihat muka gadis itu . Nak tergelak pun ada , ini kali pertama dia berperangai pelik dengan perempuan, - perempuan yang kedua selepas ibunya .
" Ke.. Kenapa ? "
" Kenapa kau tanya ? " bibirnya ternaik ke sudut atas .
Jari jemari mula meliar ke segenap pelusuk wajah, kemudian berlari ke leher , dan berhenti di bahu . Damya menelan air liur . Dia takut kejadian itu akan berulang lagi walaupun sepatutnya dia dah gembira , abang dia dan rakan-rakannya sudah mati .
" Sebab ini .. "
"- When I wanna look at you, my eyes leaned down to your shoulder first . And I sick cause of this shit . "
Kesan berwarna merah yang masih ada pada leher ditekan kuat . Damya berdecit halus dan mengetap bibir . dia mengecilkan mata, memerhati Ezraf dalam diam .
Pelik .
Kenapa dengan lelaki ini ?Kenapa marah sangat dengan kehadiran love bite di bahunya ? Sedangkan dia bukan sesiapa bagi jejaka itu . Adakah Ezraf ada hati dengannya ?
YOU ARE READING
Never Far Away From Badboy | Complete
Fanfiction" I've told you .Touch my girl , you dead. " - Ayyen Kaage ft Naila Afreen - " Without you, the dark night, the cold world, it's too hard for me. " Dia, lelaki berperwatakan dingin terpaksa menerima kehadiran si gadis; pelawan pedang...