Badboy Ѽ ' 25

10.2K 543 16
                                    


' A hundred hearts would be too few to carry all my love for you. '

_________________

Damya & Ezraf pov

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Damya & Ezraf pov.

Jam pada dinding dikerling sepintas lalu . 8:30 pagi . Gadis yang lena dibuai mimpi di atas katil ditenung penuh lama sebelum dia hampiri . Mengenangkan kepenatan dari dua hari lepas, tidak sanggup dia mahu mengejut gadis itu dari tidur .

Rambut yang menutupi sebahagian wajah Damya diselak hingga ke tepi . Sedikit sebanyak dia tersenyum . Gadis inilah yang berjaya mendebarkan hatinya tidak kira masa .

" Aren't you think that we were meant to be together , my girl ? Start the first our met, my heart beats very quick . Didn't you feel same like me ? " soalnya sendirian .

Perlahan-lahan didekati wajah Damya lalu dahi Damya dikucup sekilas . Selimut ditarik sehingga menutupi leher gadis itu .

Ezraf bergerak ke arah piano yang berada di tepi sofa , seraya duduk di atas kerusi menghadap Damya . Mata dipejam, manakala tangannya menari di atas setiap key-key piano . Bibirnya mula mengeluarkan alunan suara yang mampu mencairkan hati sesiapa.

' Baby I'm falling head over heels
Looking for ways to let you know just how I feel
I wish I was holding you by my side
I wouldn't change a thing 'cause finally it's real. '

Pernah dahulu, dia sering bermain piano mewakili sekolah, namun setelah tragedi yang menimpa kekasih lamanya, terus ditinggalkan . Apabila Damya muncul, seolah-olah ada semangat yang menyuruh dia bangkit kembali . Keluarkan kembali aura yang tersirat dan terpendam.

Dibuka mata semula . Dua ulas bibirnya tersenyum melihat keasyikan gadis itu tidur lasak . Teringat akan kejadian Damya menyalahkan dirinya sendiri hari itu , dia sudah tahu apa yang terjadi. Semuanya. Dan dia boleh terima gadis itu seadanya . Luar dan dalam . Sebab itulah, dia tidak marah jika Damya menolaknya . Kerana dia akan dapatkan gadis itu dengan cara apa sekalipun.

Biarpun cara itu terlalu kasar. Namun, dia masih ada hati dan perasaan . Tidak mungkin dia mahu memaksa Damya menerimanya . Biarlah takdir yang menentukan segalanya .

' I'm tryna hold back, you oughta know that
You're the one that's on my mind
Falling too fast, deeply in love
Finding the magic in the colors of you

You're the right time at the right moment
You're the sunlight, keeps my heart going, woah
Know when I'm with you can't keep myself from falling
Right time at the right moment
It's you
You, it's you
You, it's you . '

Masih dia teringat lagi - lagi sewaktu permulaan mereka berkenalan . Kekusyukan Damya memerhati sekeliling sekolah dengan mata yang bulat menarik perhatiannya . Sehingga Damya di hadapannya, dengan sengaja dia mematikan langkah. Ingin melihat kekalutan gadis itu setelah berlanggar dengannya.

Baby, I'm falling deeper in love
Everything that you are is all I'm dreaming of
And if I can break enough to show you that I need us
I'd give up everything I have, girl just for you, oh '

Melihat Damya menyambung kembali tidur, dia memejam mata .

' Trying to hold back, you oughta know that
You're the one that's on my mind
Falling too fast deeply in love
Girl, all I need to breathe is you..

Every night in my bed I'm dreaming
That it's you in my arms I'm holding
Girl, all I want is you
You know you're the right time at the right moment
You're the sunlight, keeps my heart going
It's you, you, you, yeah. '

Tanpa Ezraf sedar, Iris mata Damya terbuka sedikit . Dari tadi, dia hanya mendengar suara Ezraf menyanyi sambil bermain piano . Mula-mula dia tersentak, lama-kelamaan senyuman manis terukir . Kusyuk dia menghayati setiap lirik yang seakan-akan ada mengena dalam hidupnya .

Wajah licin Ezraf ditilik lama .

Adakah dia terlalu jahat menolak perasaan Ezraf terhadapnya ? Sedangkan Ezraf langsung tidak memakinya, malah mengejinya. Kejam sangatkah cara dia marah Ezraf hari itu ?

Kalau tidak kejam, mengapa hatinya amat sakit. Seperti mengalami luka yang lebih parah. Ego . Ya, dia ego demi kepentingan dia sendiri. Cuba ditahan tangis tapi air mata mudah sangat mengalir.

Setitik .
Dua titik.
Tiga titik .

Air mata menuruni pipi mulus . Dan membasahi bantal tidur .Kepala ditolak ke dalam lekukan bantal. Sungguh, dia rasa bersalah.

' You, it's you
You, it's you
It's you '

Saat terdengar bunyi tangisan, Ezraf membuka mata . kepala diangkat , memandang susuk tubuh di atas katil . Tanpa menangguh masa, langkah dibawa ke arah Damya lalu duduk di samping gadis itu .

" Are you okay ? "

Bahu Damya ditarik menghadapnya . Pipi yang dibasahi air mata, diseka Ezraf .

" Are you okay, my dear ? Mimpi buruk ? " Sekali lagi Ezraf bertanya .

" Tak . "

" Then kenapa nangis ? "

" Erm.. "

Digigit bibir bawah, tergugup-gugup mencari alasan . Ezraf mengangkat kening sebelah . Iris mata Damya ditatap lama .

" Sebab saya rasa bersalah . "

" Why ? " bertaut dua-dua belah keningnya .

Damya diam. Tiada respons. Namun telapak tangan dibawa pada dada Ezraf . Dilekap lama, sehingga Ezraf memandang pelik ke arahnya . Kening diangkat sebelah .

" sakit tak ? "

" Kau cakap apa ni ? Aku tak fahamlah . "

" Saya selalu terfikir .. Awak ni jenis tak ada perasaan ke ? Saya pernah tinggi suara dekat awak, dan awak masih boleh senyum. Saya tolak cinta awak pun , awak masih boleh diam - .. "

" Cinta tak boleh dipaksa . " Sepintas kilat Ezraf mengulas .Senyuman datar menarik perhatian Damya. Jemarinya naik pada bibir dan disentuh lembut . Membuatkan iris mata Damya membesar dan terdiam.

Jarak di antara mereka sedikit lagi akan terhapus jika Ezraf ke hadapan beberapa inci .

" Tapi untuk buatkan kau jatuh hati dengan aku, aku guna cara aku sendiri . Cara semulajadi . Jangan kau buat-buat lupa , lelaki juga pandai menggoda .Cuma belum masanya lagi untuk keluarkan aura yang satu tu . " bisik Ezraf sensual pada telinga Damya . Sebelum bangun dari birai katil, satu kenyitan mata yang seksi dihadiahkan untuk Damya.

" Ouh ya , teruskan rasa bersalah . Nak tengok jugak sejauh mana kau boleh bertahan dengan ego kau tu . " ujar Ezraf mendatar tanpa berpaling , lalu beredar keluar dari bilik.

Susuk tubuh belakang Ezraf dilirik hujung mata . Tika itu, detak jantung Damya sangat laju . Baginya, ucapan Ezrad benar . Lelaki tidak boleh dibuat main. Macam abangnya dahulu, hampir -hampir dia jatuh cinta dengan abangnya sendiri . Hanya disebabkan aura maskulin . Namun, kejadian hitam itu telah membenih perasaan benci dalam hati .

Tekad dia bahawa dia tidak akan jatuh cinta lagi sehinggalah ada seseorang lelaki yang mampu membuat jantungnya berdetak laju .

It's him .

Dan sekarang, janji memakan diri sendiri .

Tbc.

Votes and Comments as Always.

Never Far Away From Badboy | CompleteWhere stories live. Discover now