Bagian 43 [END]

3.8K 161 52
                                    

Playlist : Everything I Need-Skylar Grey (PS. Monmaap atas keterlambatan update, karena mungkin batin tidak ikhlas menulis part ini huaaaaaa.)

HAPPY READING

(Finally, aku bisa post poto ini wkwks

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Finally, aku bisa post poto ini wkwks. Gatel tangannya padahal akutuh.)

[ Nggak papa banyak yang sayang kamu. Asalkan kamu sayangnya sama aku.

-Gavin Aldevaro. ]

$$$

Kak Gav calling...

Ara yang baru selesai mengerjakan tugasnya mendengus melihat nama penelpon di ponselnya. Ia sedang kesal pada Gavin karena sejak semalam hingga sabtu sore ini tidak mengabarinya. Karena itu, ia malas menjawab telpon dari cowok itu.

Oh iya. Ara sudah mulai rajin belakangan ini. Setelah dipikirkan lagi, ternyata benar jika mendengarkan penjelasan guru tidak mengerikan. Itu menyenangkan apa lagi Gavin memberinya tujuh stabilo dengan warna yang berbeda.

Kembali lagi, seharusnya kalau memang sedang sibuk kan bisa bilang, jangan menghilang bak ditelan boneka mampang!

Kak Gav calling...

Ara mendengus kala Gavin tidak berhenti menghubunginya. "Bodo amat ya, Kak! Gue juga bisa ngilang kali!"

Kak Gav: Angkat, Ara.

Ara: MO NGAPAIN SIH! NGILANG AJA SANA!

Kak Gav calling...

"SERAAAHHH BODO AMAAAAT. SERAAAAAH!"

Ara berniat mematikan data selulernya, namun ketika itu juga ada chat masuk lagi dari Gavin yang katanya pacarnya. Cih! Pacar apaan! Baru dua bulan pacaran saja sudah suka ilangan begini. Dua bulan kan masih baru, harusnya disayang-sayang dulu.

Sepertinya Ara lupa, jika pacarnya adalah spesies langka. Tahu begitu dulu ia tolak saja. Asli Ara sebal sendiri!

Kak Gav: Angkat Ra. Aku kangen

Ara membelalak dengan rahang yang hampir jatuh. Perlahan pipinya bersemu merah menjalar hingga telinga. Sialan Gavin!!!

Gavin menelponnya lagi, dan kini ia akan menjawabnya. Ara berdehem menetralkan rasa keterkejutan dan debaran jantungnya yang menggila. "Halo."

"Maaf," ucap Gavin dengan nada sengau.

Ara mengrenyit, bukannya menjawab, ia justru balik bertanya. "Kak Gav kok bendeng gitu? Flu?"

IRIDESCENT [Completed]Where stories live. Discover now