Bagian 31

1.6K 132 56
                                    

Playlist : Blame It On Your Love- Charli XCX ft. Lizzo.

HAPPY READING

(Dipakein sama Ara pake maksa)

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

(Dipakein sama Ara pake maksa)

[ Aku hanya takut, jika kita terlalu jauh berdekatan dan akhirnya tersakiti karena suatu saat sadar bahwa kita tidak memiliki hubungan apa-apa. ]

$$$

Ara berjalan mengendap-endap setelah jam pulang berbunyi dan sekolahan sudah mulai sepi. Ia sengaja keluar kelas paling terakhir karena menghindari pulang bersama Gavin.

Benar-benar cowok itu berbahaya untuk Ara.

Andi juga selalu memanggilnya dan mengajaknya berbicara, namun Ara selalu mengabaikannya dengan cara menelungkupkan kepalanya berpura-pura tidur.

Ara bisa bernapas lega saat ia sudah berada di koridor kelas sepuluh yang juga sudah sepi. Ia sudah aman dari jangkauan Gavin yang begitu memikatnya---terutama dompet cowok itu yang tebal.

Baru saja mengambil ponsel untuk memesan ojek online, Ara dikejutkan dengan lengan yang memitingnya.

"Kena," ucap cowok yang memitingnya dengan pelan.

"ASTAGFIRULLAH! AMPUNILAH HAMBA. INI MASIH SIANG KENAPA UDAH ADA SETAN AJA YA ALLAH." Otomatis, Ara berteriak kaget. Apalagi suara baritone yang mendayu itu tepat ditelinganya.

Cowok itu menyentil kening Ara dengan sebelah tangannya. "Gue bukan setan."

Ara tergagap saat tahu siapa gerangan yang memitingnya. Kenapa susah sekali, sih, menghindar dari cowok ini?!

IYA COWOK YANG MEMITING ARA ITU GAVIN!

"Ta-tapi ngagetin, Kak." Ara mencoba meronta minta dilepaskan. "Ini lepasin, ih!"

"Makan sama gue." Gavin tetap tidak melepas pitingannya.

"Gak laper! Minggir aku mau pulang!" Ara kembali meronta, namun tidak berhasil.

"Gak."

"Gak usah deket-deket aku ih, Kak Gav! Deket sama yang lain aja! Lepasin!"

Gavin menyeret Ara untuk mengikutinya menuju parkiran. Tentu saja Ara meronta, namun tetap kalah dengan tenaga cowok itu. Alhasil ia hanya pasrah.

***

Ternyata, Gavin membawanya ke depan sebuah tenda warung sate. Gavin turun dan kembali menyeret Ara untuk mengikutinya.

Ara hanya mengikuti dengan bibir mengerucut. Gagal lagi ia menghindari Gavin dan uangnya!

Gavin memesan satu porsi sate dengan lontong. Sambil menunggu pesanan, ia menatap Ara lekat. "Lo menghindar lagi."

IRIDESCENT [Completed]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant