Bagian 25

1.6K 122 17
                                    

Now Playing: Love Yourself-Justin Bieber.

HAPPY READING

(Fara dan Ara)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Fara dan Ara)

[Aku sahabatmu. Jadi, biarkan aku menjadi pendengar setia ceritamu walau topiknya itu-itu saja. Hal itu lebih menyenangkan ketimbang saat kamu hanya diam dengan masalahmu dan tidak menganggapku ada.]

-Faranisa Maharani yang cantik sejagad raya.

***

Setelah tadi sempat badmood karena Mysha, kini setelah ia mendengar bel berbunyi tanda istirahat membuatnya amat senang. Ia bisa menikmati bakso kosongan---makanan paling enak sejagad raya bagi Ara selain nasi.

Tetapi ia juga harus bertemu dengan Gavin, kan? Lagian ia juga yang meminta. Aah, tapi kalau ia berikan di istirahat kedua, sudah tidak hangat lagi, dong. Jadi, ia harus gagal lagi makan bakso kosongan, nih?

Ara tidak sadar jika sedari tadi ia mengrenyitkan dahi, lalu tiba-tiba mengerucutkan bibir.

"Kamu kenapa, sih, Ra? Kok merengut gitu?" Akhirnya Anta bertanya setelah mengamati ekspresi Ara.

Ara menggeleng, "Nggak papa, sih. Cuman aku istirahat ini nggak bisa makan bakso tercintah."

"Loh? Memangnya kamu mau ngapain lagi? Kan udah nyalin ekonomi."

"Aku udah ada urusan, sih. Aduh, nyesel akutu minta ketemu."

Anta tidak lagi bertanya karena menurutnya itu sudah urusan pribadi. Ia memilih membuka buku paket ekonominya.

Ara menimang-nimang. Ah, tidak apa-apa lah tidak makan bakso. Istirahat kedua ia bisa ke kantin dan meminta Fara menemaninya. Cewek itu pasti semangat saat ada yang mengajaknya ke kantin. Karena katanya bosan di kelas hanya ada manusia-manusia serius dan poster anatomi.

Lagian, Gavin sudah mengiyakan bahwa mereka akan bertemu. Kan enggak enak kalau tiba-tiba Ara mengirim chat 'Kak Gav, gak jadi deh ya, aku lebih sayang bakso'. Aish!

Ara mengambil tasnya lalu beranjak.

"Yah, Ara, kamu mau pindah lagi ya?" tanya Anta dengan ekspresi kecewanya. Ia kira Ara akan bertahan duduk dengannya hingga pulang sekolah.

Ara tersenyum lebar, "Enggak kok, Antaa. Aku mau ada urusan sebentar. Malu kalau aku neteng bekel ke sana."

"Jadi, nanti ke sini lagi?"

IRIDESCENT [Completed]Where stories live. Discover now