CTB 37

812 93 17
                                    

Dipercepat?

Langsung baca aja!!!!!!

Kehidupan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, memiliki suami dan anak angkat yang selalu menjaganya sejak dirinya dinyatakan hamil sampai akhirnya kini usia kandungannya sudah menginjak minggu ke tiga puluh, dan dokter  mengatakan enam minggu lagi lahiran.

Senyum terlihat jelas di kedua sudut bibir wanita itu saat mengingat bagaimana suami serta keluarganya menuruti keinginannya yang terkadang sama sekali tidak masuk akal, bagaimana tidak pernah suatu malam Yuki terbangun dari tidurnya dan membangunkan sang suami hanya untuk menuruti keinginannya yaitu menyuruh sang suami mandi dengan air dingin di jam yang menunjukkan pukul satu lewat lima belas menit dini hari dan hal itu di lakukan oleh Al dengan senang hati meskipun paginya pria itu menggigil kedinginan yang membuat Yuki ketakutan setengah mati sampai-sampai wanita itu memanggil ambulance dan menghubungi semua keluarganya yang langsung berbondong-bondong mendatangi rumah sakit di mana Al di bawa.

Ah bukan hanya itu saja karena Yuki juga pernah meminta kepada kedua kakak laki-lakinya untuk membawa keluarga besar mereka pergi ke Palembang menggunakan bus hanya karena wanita itu ingin makan empek-empek asli Palembang yang langsung di beli di kota tersebut yang langsung di turuti oleh kedua kakaknya tanpa syarat.

"Bunda kenapa?_"

Pertanyaan itu menyadarkan Yuki yang langsung menoleh kearah sang anak yang tengah mengerjakan tugas sekolahnya setelah putrinya itu pulang sekolah tadi.

"Tidak ada apa-apa sayang,kamu sudah selesai ngerjain PRnya?_"tanya Yuki yang di jawab anggukan oleh Putri.

"Kalo gitu kita istirahat dulu tapi Putri sama mbaknya dulu bunda mau telfon ayah sebenatar!_"

"Siap bunda bos!_"

"Jangan lupa sebelum itu?_

"Siapkan peralatan sekolah untuk besok, gosok gigi,cuci kaki dan cuci tangan!_"

"Pinter anak bunda!_"

"Pasti dong!_ayo mbak!_"ajaknya kepada sang pengasuh.

"Sayang kamu naik keatas dulu mbak Sari harus buatin kamu jus buah dulu,kamu belum minum juskan?nanti turun lagi ke kamar bunda_"lembut Yuki bicara kepada Putrinya yang sudah berada di tangga urutan ke dua dari bawah di mana wanita itu menyuruh Putri ke kamarnya yang saat ini berada di lantai satu.

"Oke bunda bos!_"jawabnya yang lagi-lagi membuat Yuki terkekeh.

"Sari tolong kamu buatkan jus alpukat buat Putri dan tolong panggilkan si mbok di belakang!_"

"Iya Bu!_"jawab Sari yang langsung berlalu ke belakang untuk membuatkan jus untuk anak majikannya dan memanggilkan asisten rumah tangga di rumah tersebut.

"Sayang manggil mbok?_"

"Eh iya mbok,Yuki minta tolong pijitin kaki Yuki lagi dong mbok sepertinya tambah bengkak!_"seru wanita sedikit kesusahan melihat pada kakinya sendiri mengingat perut wanita itu yang sudah terlihat seperti balon udara yang ia bawa.

"Ya sudah mbok ambil minyaknya dulu!_"ujar wanita paruh baya itu yang di jawab anggukan oleh Yuki yang kembali mendial nomer sang suami yang sama sekali tidak di angkat oleh pria yang menjadi suaminya tersebut.

Cinta tak bersyarat (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang