CTB 23

1.2K 150 63
                                    

Aku sedih banget kayaknya peminat ceritaku berkurang bikin aku males ngetik 😆😆😆

♥ Happy reading ♥
______

Di percepat ya...

Suara adzan subuh terdengar dari jendela kamar yang sedikit terbuka dengan tirai yang melambai karena angin pagi yang menerpa,sepasang iris coklat itu mulai mengerjap dengan gerakan pelan tubuhnya menggeliat sehingga merasakan ruang geraknya yang terbatas karena ada seseorang yang melilit tubuhnya.

Apa semalem gue tidur sama mama ya?

Tangan mungil itu mulai mencari-cari sesuatu yang melilit pinggangnya dari belakang sampai akhirnya Yuki merasakan tangan besar yang

Ini bukan tangan mama!

Yuki kembali memejamkan matanya memikirkan apa yang terjadi sebelum hari ini datang sampai akhirnya senyum mengembang di wajah cantik itu yang langsung bergerak membalikkan badannya.

"Selamat pagi calon ibu dari anak-anakku!_"

Blush

Yuki tersentak saat suara itu menyapanya sebelum akhirnya gadis itu berjengkit dan duduk di atas ranjang melihat sekeliling ruangan.

Ah dia melupakan acara semalam di mana setelah kemaren pagi pria itu mengucapkan janji sucinya di depan penghulu serta kedua belah pihak dan para tamu undangan yang di lanjut acara resepsi pada malam hari yang di adakan di sebuah hotel milik sang kakak.

Ya empat bulan setelah acara lamaran itu Al dan Yuki memutuskan untuk menikah setelah dua bulan yang lalu sang kakak menikahi Raya,ya mereka sudah menikah mengingat Raya yang tidak memiliki masa Iddah karena wanita itu sama sekali belum di gauli oleh mantan suaminya yang meninggal beberapa waktu lalu sehingga tidak perlu menunggu lama untuk Hito menjadikan Raya sebagai istrinya.

"Kamu tidak apa-apa?_"tanya pria yang kini sudah ikut duduk di sebelah gadis itu yang sudah membalikkan badannya menatap orang di hadapannya.

"Eh maaf_"kikuk Yuki tersenyum canggung yang membuat Al terkekeh kecil.

"Kamu lupa kalo sudah punya suami hem?_"

Al bertanya seraya mengangkat dagu istrinya yang sempat menunduk,ya kini Yuki merutuki dirinya sendiri yang lupa jika dirinya sudah menjadi seorang istri dan kini dia tinggal di rumah sang mertua karena malam tadi dia menolak untuk tetap tinggal hotel dan menurut Al juga lebih baik jika mereka kembali kerumah.

"Tidak usah takut aku tidak gigit, kita siap-siap dulu keburu habis waktu subuhnya_"ujar pria itu membimbing Yuki untuk turun dari ranjang.

Selesai sholat tadi Yuki langsung izin Al ingin membantu ibu mertuanya masak,pernah tinggal bersama mereka membuat Yuki hafal dengan kebiasaan isi keluarga tersebut.

"Assalamualaikum,pagi Bun maaf Yuki baru turun_"

"Waalaikumsalam,bunda juga baru saja ingin mulai masak,kamu mau bantuin bunda? Nggak capek gitu?_"tanya wanita paruh baya itu membuat Yuki mengernyit keningnya bingung.

"Capek?_"tanya Yuki yang sudah mengambil bahan-bahan untuk di masak yang sudah di siapkan oleh Maia.

"Iya,emangnya kamu nggak capek? Kalo kamu ngerasa capek terus masih pegal-pegal mendingan kamu istirahat sayang,nanti kalo kalo kamu sakit gimana coba!_"jawab wanita itu mengusap lembut kepala menantunya.

"Yuki nggak apa-apa kok bun,lagian juga capek dari mana coba orang udah tidur semaleman ini!_"jawab Yuki membuat wanita paruh baya itu menelisik anak mantunya dari atas sampai bawah sampai akhirnya wanita itu melihat Yuki berjalan kearah kulkas yang membuat wanita itu faham kenapa menantunya tidak mengerti ucapan sang mertua.

Cinta tak bersyarat (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang