CTB 32

895 117 26
                                    

Sebelumnya terima kasih buat kalian yang selalu setia nunggu kelanjutan story aku , sebelum lanjut cerita ini aku ingin minta maaf jika selama ini ada perkataan yang tidak mengenakkan untuk kalian yang aku sengaja maupun tidak aku sengaja, semoga kalian memaafkannya sebelum masuk tanggal satu Ramadhan yang penuh berkah ini!!!

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya 🙏🙏🙏

🍃Happy Reading 🍃

---------

"Waalaikumsalam by!_"

Wanita itu menjawab salam dari seseorang di sebrang sana seraya berjalan memasuki kamarnya dan langsung berjalan kearah sofa yang berada di dalam kamar tersebut setelah wanita itu menutup pintunya.

"kayf hal zawjati alan_"(bagaimana kabar istriku sekarang?)"

"Alhamdulillah,aku baik by! Kamu gimana di sana? Jadi pulang besok?_"tanya Yuki seraya mengulum senyumnya yang tidak bisa di lihat oleh Al karena memang saat ini mereka sedang tidak melakukan video call.

"Alhamdulillah! Sepertinya istriku sudah merindukan suaminya hem?_"goda Al yang membuat semburan merah pada kedua pipi Yuki yang membuat wanita itu menepuk pelan pipinya,untung saja Al tidak menggunakan layanan Vidio call bisa malu Yuki.

"Pasti sekarang pipinya merah!_"tambah Al semakin menggoda Yuki.

"Ih! Kok godain aku mulu sih aku matiin nih!_"

"Jangan dong sayang! Iya-iya maaf , sebenarnya aku yang kangen sama kamu sayang!_"

Bush_

Lagi-lagi semburan merah itu keluar dari wajah Yuki yang hanya menggelengkan kepalanya seraya memegang pipinya yang terasa panas karena gombalan suaminya itu.

"Ih,udah dong by aku malu_"

Dan Al yang mendengar itu hanya terkekeh di sebrang saja sebelum akhirnya Al mengakhiri panggilannya setelah mereka sedikit berbincang karena pria itu mengatakan masih ada yang harus di kerjakan sebelum pria itu pulang ke Jakarta.

Setelah mendengar suara Al wanita itu menghembuskan nafas leganya,selalu Al mengetahui apa yang sedang ia rasakan dan Al juga pasti akan mengembalikan suasana hatinya yang kembali membaik,dan Yuki berfikir apakah dia bisa? apakah dia bisa menjalani hidupnya tanpa Al jika pria itu meninggalkannya karena kurangnya pelengkap keluarga mereka.

Tidak ingin terlalu memikirkan hal itu akhirnya Yuki lebih memilih berendam sekalian mandi sebelum masuk waktunya magrib karena sepertinya berendam air hangat bisa mengurangi beban fikirannya.

°

Sedangkan di lain tempat pria itu hanya menghembuskan nafasnya seraya melempar ponselnya keatas ranjang dan langsung menjatuhkan tubuhnya menatap langit-langit kamar hotel yang ia tempati beberapa malam ini dan kini fikirannya kembali pada masa enam tahun silam dimana harapannya untuk memiliki keturunan harus benar-benar ia kubur setelah mendengar penjelasan dari dokter yang kala itu menangani istrinya setelah kejadian naas yang menimpa istrinya.

Flashback

"Alhamdulillah by akhirnya aku lulus juga!_"seru wanita berhijab dengan menggunakan toga wisuda setelah turun dari atas panggung dan menemui suami serta keluarganya yang menghadiri acara wisudanya.

"Ya kamu berhasil sayang, selamat atas pencapaian kamu!_"jawab Al mengecup kening istrinya sebelum akhirnya pria itu membawa istrinya kedalam pelukannya.

Cinta tak bersyarat (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang